Minggu, 28 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Indosat Ooredoo Hutchison dan GSMA Tingkatkan Ketahanan Lingkungan dan Ekonomi Indonesia

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) dan Global System for Mobile Communications Association (GSMA) menandatangani nota kesepahaman  (Mou) meningkatkan ketahanan lingkungan dan ekonomi Indonesia. Yakni dengan mengembangkan mitigasi berbasis seluler untuk berbagai isu perubahan iklim.

Berdasarkan MoU tersebut, IOH dan GSMA melakukan program konservasi mangrove dan upaya peningkatan produktivitas pembudidaya udang dan kepiting menggunakan teknologi internet of things (IoT) di Kalimantan Utara, Indonesia.

Kemitraan ini melalui Mobile Innovation Hub GSMA. Kali ini dalam kemitraan dengan Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ). Lembaga ini mendapat tugas dari Kementerian Federal Jerman untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (BMZ). Penandatanganan MOU berlangsung di Mobile World Congress (MWC) Barcelona 2023.

Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha mengatakan, Indonesia terus memainkan peranan pentingmendorong pengendalian perubahan iklim dunia. Isu-isu prioritas yang telah dibahas pada Climate Sustainability Working Group (CSWG) sebagai rangkaian G20 lalu, menjadi dasar kerja sama dengan GSMA.

“Kami yakin aksi nyata yang memanfaatkan teknologi digital ini akan meningkatkan ketahanan lingkungan serta ekonomi masyarakat sekitar di Kalimantan Utara. Program berkelanjutan ini juga akan membawa dampak positif bagi pelestarian alam Indonesia sekaligus meningkatkan perekonomian bangsa di masa depan,” terang Vikram, pekan lalu.

Chief Regulatory Officer dan Presiden Mobile for Development Foundation GSMA, John Giusti menambahkan, GSMA memperkuat komitmennya untuk mengatasi tantangan iklim global dengan mendukung program nyata yang memanfaatkan inovasi digital untuk mengatasi dampak iklim.

Baca juga: Setahun Resmi Merger, Indosat Ooredoo Hutchison Dukung Transformasi Digital Nasional

Pekerjaan ini bersama dengan dukunganyang lebih luas terhadap upaya industri seluler untuk mencapai net zero.

Kolaborasi antara Indosat Ooredoo Hutchison dan GSMA Mobile Innovation Hub, adalah contoh yang bagus tentang bagaimana seluler dapat memainkan peran penting dalam menghubungkan komunitas yang rentan dengan solusi digital yang memungkinkan mereka meningkatkan ketahanan iklim.

“Konservasi hutan bakau adalah kebutuhan global di banyak komunitas pesisir. Program percontohan seperti ini membawa pembelajaran tak ternilai yang dapat diterapkan dan ditingkatkan,” terang John.

Program kerja sama IOH dengan GSMA berlangsung di Provinsi Kalimantan Utara dalam dua bentuk kegiatan. Kegiatan pertama yaitu Pemetaan Partisipatif Laut dan Pesisir yang menggunakan teknologi geospasial untuk meningkatkan perencanaan wilayah dan pembuatan kebijakan terutama untuk lahan pertanian rumput laut.

Kegiatan kedua berupa Digitalisasi Budidaya Udang yang Ramah Lingkungan dengan menggunakan alat pemantauan berbasis IoT agar produktivitasnya meningkat. Kedua kegiatan tersebut dilatarbelakangi oleh adanya deforestasi hutan bakau karena perluasan pertanian rumput laut dan udang yang tidak teratur dan mengancam ekosistem lingkungan hidup.

“Sebagai perusahaan pascamerger yang didorong oleh tujuan, IOH tidak hanya menghubungkan masyarakat Indonesia, juga memberdayakan masyarakatnya dengan pemanfaatan teknologi digital,” tutup Vikram. (iwa)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER