Jumat, 26 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Mayoritas Konsumen Ingin Pembayaran Indonesia Jadi Non-Tunai di Tahun 2025

BACA JUGA




Selain bertransaksi non-tunai, lebih dari setengah orang Indonesia cenderung berbelanja produk lokal (67%), yang lebih berkelanjutan/sustainable (59%) dan diproduksi oleh usaha kecil/UMKM (60%). “Ini kabar baik bagi usaha kecil dan mereka yang memproduksi barang-barang buatan lokal. Juga yang membuat dan menjual produk yang diproduksi berkelanjutan,” kata Andrew Chia, CEO Standard Chartered Bank Indonesia, Selasa (14/9).

Ketika pelonggaran saat pandemi, 55% orang Indonesia dan 46% secara global melaporkan peningkatan pengeluaran di bulan Juli. Sebanyak 81% orang Indonesia dan 75% global mengatakan pandemi menjadikan mereka lebih berhati-hati dengan pengeluaran mereka.

Hasilnya sebanyakk 64% responden survei di Indonesia dan 62% secara global mengatakan, dampak ekonomi COVID-19 telah membuat mereka
cenderung melacak pengeluaran mereka. Sekitar 85% menggunakan atau tertarik menggunakan alat penghitung anggaran dan 78% menggunakan atau menginginkan alat yang memblokirpembelanjaan dengan kartu bila melebihi batas yang ditentukan.

Konsumen di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, sekarang juga menghabiskan lebih banyak uang untuk kebutuhan dasar. Seperti bahan makanan dan perawatan kesehatan serta perangkat digital dibandingkan sebelum pandemi. Peningkatan ini terus berlanjut di masa mendatang.

Sebanyak 56% orang Indonesia dan 64% secara global mengatakan, mereka mengeluarkan lebih
sedikit uang untuk perjalanan/liburan dibandingkan sebelum pandemi. Lalu 36% orang Indonesia dan 41% secara global menghabiskan lebih sedikit untuk hal yang bersifat pengalaman dan 49% (55% secara global) mengeluarkan lebih sedikit uang untuk belanja pakaian.

Tren ini diperkirakan terus berlanjut dengan 35% orang Indonesia ke depan mengantisipasi pengeluaran lebih sedikit untuk perjalanan/liburan. Selain itu ke depan 24% dari orang Indonesia akan mengeluarkan uang lebih sedikit untuk hal yang bersifat pengalaman dan 31% akan mengurangi berbelanja pakaian. (sya)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER