FinTechnesia.com | Efek ekonomi wabah virus korona semakin terasa. Terlihat dari data simpanan nasabah. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat, sepanjang kuartal I-2020, simpanan nasabah bernilai di atas Rp 5 miliar tumbuh paling tinggi mencapai 9,2% year to date (ytd) dengan nilai Rp 3.065 triliun
Sementara nilai simpanan di bawah Rp 100 juta mencatat perlambatan paling tinggi, yakni turun 3% secara ytd dengan nilai Rp 857 triliun. Untuk simpanan nasabah mulai Rp 100 juta hingga di bawah Rp 1 miliar juga melorot. Berikut rincian data nasabah bank per kuartal I-2020 berdasarkan data LPS.
Simpanan Nasabah Bank | Jumlah Total | Perubahan ytd |
Di bawah Rp 100 juta | Rp 857 triliun | -3% |
Rp 100 juta-di bawah Rp 200 juta | Rp 347 triliun | -1,6% |
Rp 200 juta-di bawah Rp 500 juta | Rp 556 triliun | -0,3% |
Rp 500 juta-di bawah Rp 1 miliar | Rp 487 triliun | -0,6% |
Rp 1 miliar-di bawah Rp 2 miliar | Rp 428 triliun | 1,2% |
Rp 2 miliar- di bawah Rp 5 miliar | Rp 564 triliun | 0% |
Diatas Rp 5 miliar | Rp 3.065 triliun | 9,2% |
Nasabah besar yang biasanya terdiri dari korporasi menahan ekspansi bisnis mereka. Maka simpanan mereka membengkak. Di sisi lain, juga ada nasabah kaya individu yang menahan belanja. Dua hal ini menyebabkan perekonomian tidak bergerak
Di sisi lain, nasabah menengah dan bawah semakin tertekan. Terbukti dengan simpanan kecil dan menengah yang menurun. Dengan kata lain, mereka sudah mengambil tabungan mereka di bank untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pertanyaan berikutnya adalah bagaimana jika simpanan nasabah kecil dan menengah ini habis? (yof)