Sedangkan berdasarkan jenis kelamin sebanyak 70% laki-laki, 30% perempuan. Sebanyak 80% pendana di Pulau Jawa dan 20% dari luar Pulau Jawa. “Kami memilih Huawei sebagai salah satu mitra karena Huawei brand dengan teknologi mutakhir yang mampu bersaing di pasar global,” ungkap Hendoko Kwik, CEO Modal Rakyat, Selasa (18/8).
Melalui aplikasi ini, Pendana dapat menyalurkan pendanaan dengan lebih fleksibel, cepat, dan praktis.
Pendana dapat dengan mudah mengakses informasi terkait peluang pendanaan terbaru. “Pengguna Huawei sangat sesuai dengan target kami. Sehingga ini menjadi strategi yang tepat,” ungkap Christian Hanggra, CTO Modal Rakyat.
Dalam penyaluran pembiayaan untuk warung dan toko kelontong (usaha mikro), Modal Rakyat
menggandeng fintech PPOB Payfazz. Fintech ini memiliki ekosistem lebih dari 1juta warung
di seluruh Indonesia.
Huawei mengapresiasi hadirnya berbagai aplikasi keuangan yang dikembangkan oleh generasi muda di Indonesia. Selain Modal Rakyat, aplikasi Payfazz juga
diluncurkan bersamaan dalam kesempatan ini.
Lo Khing Seng, Deputi Country Director Huawei Consumer Business Group Indonesia menjelaskan, Huawei berkomitmen menghadirkan aplikasi yang sering digunakan oleh konsumen. “Hadirnya PayFazz dan Modal Rakyat memberikan kemudahan kepada konsumen yang sering dan akan menggunakan kedua aplikasi tersebut di perangkat Huawei,” kata Khing Seng. (eko)