FinTechnesia.com | Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan kesenjangan finansial (financial gap) di Indonesia sebesar US$ 165 miliar. Hal ini karena belum mampu tersentuh dukungan pembiayaan perbankan maupun lembaga keuangan lain.
Besarnya nilai potensi financial gap mendorong pertumbuhan pesat inovasi digital. Terbukti dengan semakin banyaknya kehadiran startup financial technology (fintech) di negeri ini.
Dino Milano Siregar, Direktur Grup Inovasi Keuangan Digital OJK menyatakan, potensi di Indonesia luar biasa, dengan peringkat 16 ekonomi terbesar secara global. Dan ada kurang lebih 175 juta pengguna internet saat ini.
“Kemudian, ada financial gap sebesar US$ 165 miliar yang memang perlu kita sentuh Supaya ini bisa masuk menjadi suatu benefit buat negara kita,” ujarnya, Rabu (16/12).
Sementara Agus F. Abdillah, Chief Customer Officer Telkomtelstra, menilai pertumbuhan pesat inovasi digital di sektor finansial memang dipengaruhi oleh revolusi industri 4.0. Transformasi digital membuat layanan pelanggan menjadi lebih baik, lebih cepat, dan lebih murah.
Dan menariknya, yang paling banyak mengadopsi teknologi digital ini adalah perbankan dan keuangan digital. “Saat ini banyak sekali startup baru di bidang keuangan atau diberi nama fintech telah masuk ke teknologi digital,” paparnya. (sya)