Jumat, 26 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Ultra Voucher Bersiap IPO, Targetkan Dana Hingga Rp 65 Miliar

BACA JUGA




FinTechnesia.com | PT Trimegah Karya Pratama Tbk atau Ultra Voucher, berencana melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ultra Voucher akan melepas maksimal 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh, atau maksimal 500 juta saham.

Adapun harga di rentang Rp 100 – Rp 130 per saham. Dengan demikian dana yang akan terkumpul ditargetkan sebesar Rp 50 miliar – Rp 65 miliar. Ultra Voucher telah menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai joint lead underwriters (JLU) atau Penjamin Pelaksana Emisi Efek bersama PT NH Korindo Sekuritas Indonesia dan PT Surya Fajar Sekuritas.

Secara bersamaan, Ultra Voucher juga akan menerbitkan 250 juta waran Seri I yang menyertai Saham Baru Perseroan atau sebanyak-banyaknya 16,67%. Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan dengan ketentuan setiap pemegang dua saham, berhak memperoleh satu Waran Seri I.

Direktur Utama PT Trimegah Karya Pratama (Ultra Voucher), Hady Kuswanto mengatakan, IPO Ultra Voucher ini merupakan salah satu langkah strategis perusahaan untuk memperkuat bisnis di industri voucher. Industri voucher, termasuk voucher digital terus bertumbuh dari tahun ke tahun seiring perubahan pola transaksi masyarakat yang lebih ke arah digital.

“Momentum saat ini kami nilai adalah waktu yang tepat untuk melakukan penawaran umum perdana saham. Hal ini seiring perubahan pola transaksi masyarakat ke arah digital akibat pandemi Covid-19. Kami optimistis, kehadiran Ultra Voucher di pasar modal Indonesia akan memperkenalkan industri voucher sekaligus memperkuat fundamental bisnis kami tentunya,” kata Hadi, Selasa (29/6).

Hadi menjelaskan sebagai perusahaan berbasis teknologi digital, prospek industri voucher termasuk voucher digital terus bertumbuh dari tahun ketahun seiring pertumbuhan populasi penduduk yang mendongkrak transaksi ritel dan restoran di Indonesia. Menurut laporan dari SEA E-conomy 2020 (Google, Temasek, Bain & Company), terdapat 37% dari total pengguna layanan digital merupakan pengguna baru.

Dengan 93% dari mereka berniat melanjutkan aktivitas atau perilaku tersebut setelah pandemi berakhir. Hingga 2025, nilai ekonomi digital di Indonesia secara keseluruhan diperkirakan mencapai US$ 124 miliar, dengan peningkatan Cumulative Annual Growth Rate (CAGR) sekitar 23%.

Chief Operating Officer Ultra Voucher, Riky Boy Permata mengungkapkan, Ultra Voucher juga termasuk sebuah aplikasi dan feature pelengkap atau supporting dari berbagai platform perusahaan dan bank digital. Secara fundamental, bisnis Ultra Voucher menunjukkan performa positif.

Sepanjang 2020, laba bersih tahun berjalan tercatat melonjak 408,9%. Per Maret 2021, laba tahun berjalan tercatat Rp 543,49 juta, total penjualan Rp 194,48 miliar.

Per Desember 2020, total downloader aplikasi Ultra Voucher sudah lebih dari 200.000 baik di perangkat android maupun iOS. Terdapat lebih dari 10.000 pengguna yang melakukan transaksi setiap bulan.

Saat ini, Ultra Voucher telah menjalin kerja sama dengan 300 brand dan lebih dari 40.000 outlet di seluruh Indonesia. Merchant bekerjasama dengan Ultra Voucher. Saat ini dari berbagai segmen, yakni Beauty & Relaxation, Departement Store, E-Commerce, Entertainment, Food & Beverage (F&B), Hotel & Travel, Accessories & Jewelry, Lifestyle, Investment, dan lain-lain.

Riky menambahkan, dana hasil IPO untuk meningkatkan fundamental bisnis. Yakni sekitar 36% untuk belanja modal termasuk pengembangan produk dan fitur. Sebanyak 34% beban operasional termasuk penambahan sumber daya manusia, software, channel distribusi, dan 30% untuk peningkatan modal kerja termasuk pembelian persediaan voucher.

Direktur PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Mukti Wibowo Kamihadi menjelaskan, dalam penawaran umum perdana saham ini, Ultra Voucher akan menawarkan sebanyak-banyaknya 500 juta saham baru atau sebesar 25% saham dari modal yang ditempatkan atau disetor penuh dan juga menerbitkan 250 juta atau 16,67% Waran Seri I.

Menurut Mukti, bisnis voucher diskon digital yang dijalankan Ultra Voucher merupakan bentuk bisnis yang memiliki potensi berkembang lebih luas karena bergerak dalam kebutuhan sehari-sehari masyarakat. Terlebih lagi, penggunaan voucher diskon secara digital jauh lebih efisien dan hemat serta lebih terjamin dalam waktu expired (kadaluarsa) dari voucher tersebut.

Berdasarkan prospektus, pencatatan saham di bursa atau listing day atas penawaran umum perdana saham Ultra Voucher di BEI rencananya pada 23 Juli 2021. Masa penawaran awal atau bookbuilding 29 Juni – 6 Juli 202.

Tanggal efektif 13 Juli 2021, masa penawaran umum perdana saham 15 – 21 Juli 2021, penjatahan 21 Juli 2021, distribusi 22 Juli 2021, perdagangan waran seri I di pasar regular dan negosiasi 23 Juli 2021 – 18 Juli 2023. Lalu masa perdagangan waran seri I di pasar tunai 23 Juli 2021 – 20 Juli 2023, periode pelaksanaan waran seri I pada 25 Januari 2022 – 21 Juli 2023, dan akhir masa berlakunya waran seri I pada 21 Juli 2023. (eko)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER