Rabu, 8 Mei 2024
FINTECHNESIA.COM |

Gandeng Investor Abu Dhabi, Smartfren Kembangkan Data Center 1.000 Megawatt di Indonesia

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Smartfren menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan perusahaan artificial intelligence (AI) dan cloud computing asal Abu Dhabi, Group 42 (G42). Dalam kerjasama itu mitra lokal asal Indonesia, PT Amara Padma Sehati (APS).

Perusahaan ini berperan sebagai salah satu rekanan lokal yang memiliki kekuatan dalam ekosistem bisnis dan teknologi. Dan untuk menyelenggarakan pusat data berkapasitas 1000 MegaWatt (MW) di Indonesia.

Chairman & CEO Sinar Mas Telecommunications & Technology, Franky Oesman Widjaja mengatakan, Smartfren memahami pentingnya pusat data sebagai tulang punggung perkembangan industri digital di Indonesia.

“Kami optimistis, kerja sama ini akan mewujudkan pembangunan pusat data di tanah air. Dan menjaga kedaulatan data nasional yang sedang dilakukan Pemerintah Indonesia. Selain itu, berkembangnya pusat data ini akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, juga akan memacu inovasi sektor industri 4.0 di tanah air,” terang Franky, Kamis (4/11).

CEO G42,  Peng Xiao menjelaskan, G42 dan Etisalat baru-baru ini melakukan penggabungan bisnis pusat data. Dan menciptakan penyedia pusat data terbesar di Uni Emirat Arav (UEA). Dengan kapasitas sekitar 300MW yang sedang dibangun.

“Kami di G42 senang dan siap bekerja sama dengan Smartfren serta mitranya untuk mendukung pengembangan strategis infrastruktur digital Indonesia. Sesuai dengan standar internasional tertinggi untuk desain fasilitas, operasi, serta privasi dan keamanan data,” kata Peng.

Smartfren dan perusahaan afiliasinya Moratel yang bergerak di penyedia konektivitas berbasis fiber optic, akan berkolaborasi dengan APS dan G42 yang akan berperan sebagai mitra strategis. Kolaborasi ini diharapkan akan meningkatkan ketahanan, keamanan dan kedaulatan data nasional.

Saat ini kebutuhan pusat data di Indonesia berkembang sangat pesat. Pembangunan infrastruktur pusat data di dalam negeri yang memadai menjadi hal mendesak.

Dengan menggunakan pusat data yang berada di dalam negeri akan memberi kemampuan untuk data yang lebih mudah, cepat dan aman dan akan melengkapi. Serta memperkuat ekosistim digital untuk mendukung pengembangan ekonomi digital yang sangat pesat. Serta menciptakan lapangan kerja yang besar dibidang digitalisasi dan industri 4.0. (eko)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER