Senin, 29 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Penggunaan Data Alternatif, Tingkatkan Akses Pembiayaan Konsumen dan UMKM

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Perusahaan pemberi pinjaman di Indonesia berpotensi menolak peminjam layak kredit. Ini akibat kurangnya data kredit komprehensif untuk menilai risiko kredit atau penipuan secara efektif.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengimbau seluruh pemain pada sektor jasa keuangan merespon kebutuhan konsumen. Seperti perluasan akses pembiayaan bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Imbauan OJK ini menempatkan perusahaan pemberi pinjaman di bawah tekanan untuk meningkatkan kemampuan manajemen risiko kredit. Dan mendorong lebih banyak perusahaan menggunakan pendekatan berbasis teknologi dalam pemaksimalan potensi data.

Hal ini merupakan salah satu temuan utama dalam studi Forrester Consulting untuk Experian.. Studi gabungan tiga  negara bertajuk “Experian Credit Decisioning Trends 2022: Indonesia” ini menjabarkan keadaan manajemen risiko dan tren pengambilan keputusan kredit di Indonesia, di tengah pergolakan lanskap ekonomi.

Responden survei diambil dari berbagai perusahaan pemberi pinjaman. Dari sektor perbankan, financial technology (fintech), dan non-perbankan. Merekamemberikan pandangan menyeluruh tentang lanskap keuangan di Indonesia.

Hasilnya, sebanyak 69% responden menolak nasabah karena minimnya data riwayat kredit. Jika dibiarkan, situasi ini dapat berdampak buruk bagi masyarakat berpenghasilan rendah hingga menengah serta UMKM.

Sebesar 87% responden saat ini memprioritaskan peningkatan pengumpulan data dari sumber konvensional. Dengan 88% terbuka untuk menggunakan data baru dari sumber alternatif. Sementara itu, 91% memprioritaskan kemampuan untuk memaksimalkan volume atas insight yang berasal dari data yang ada atau yang dikumpulkan.

Data telco juga secara khusus menjadi salah satu sumber utama dari jenis kredit data non-konvensional. Kemudian, sebesar 47% responden menilai, data telco/utilitas menjadi sumber utama dari data alternatif mereka.

Seiring digitalisasi yang berkelanjutan, mayoritas pemberi pinjaman di Indonesia memanfaatkan teknologi baru untuk memfasilitasi pengambilan keputusan berbasis risiko yang lebih efektif. Tak sedikit bersiap untuk meningkatkan investasi pada teknologi seputar pengambilan keputusan berbasis risiko melalui analitik data secara real-time.

Seiring pertumbuhan penggunaan data, 78% responden yang terdiri atas perusahaan pemberi pinjaman di Indonesia menggunakan teknologi open banking (perbankan terbuka) untuk memanfaatkan data real-time dalam pengambilan keputusan kredit berbasis risiko. Sementara, sebanyak 85% menilai, teknologi tersebut sebagai area investasi prioritas dalam waktu dekat.

Survei juga menunjukkan 69 persen responden memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mengelola volume data yang terus bertambah dan untuk memfasilitasi proses pengambilan keputusan secara otomatis.

Di samping data konvensional, sumber data alternatif diprediksi akan menjadi terobosan penting bagi perusahaan pemberi pinjaman Indonesia.

“Hal ini dapat dilakukan perusahaan pemberi pinjaman melalui investasi pada sumber data dan kemampuan teknologi terpercaya. Untuk membangun lanskap kredit inklusif secara jangka panjang,” kata Managing Director Southeast Asia & Regional Innovation Experian Asia Pacific, Mohan Jayaraman, pekan lalu.

Memajukan kesuksesan finansial melalui sumber data alternatif selalu menjadi tujuan utama Experian Indonesia. Experian secara aktif terlibat dengan pelaku industri lokal, untuk menumbuhkan ekosistem data alternatif terpercaya, dalam rangka mendorong wawasan risiko kredit yang lebih baik.

Experian baru-baru ini menggandeng PT Hutchison 3 Indonesia. Kolaborasi ini menjadikan 3 Indonesia yang kini menjadi Indosat Oreedoo Hutchison sebagai mitra data alternatif untuk alat penilaian kredit canggih Experian, yang dikenal dengan nama PowerScore.

Memberikan wawasan data alternatif yang didukung telekomunikasi guna memfasilitasi pengambilan keputusan risiko kredit oleh pemberi pinjaman. (eko)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER