FinTechnesia.com | Indosat Ooredoo Hutchison baru saja menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) secara elektronik. RUPST membahas dan memutuskan beberapa agenda.
Pertama, persetujuan laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan Perseroan tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2021. Kedua, persetujuan penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir di 31 Desember 2021.
Ketiga, persetujuan penetapan remunerasi Dewan Komisaris tahun 2022. Keempat, persetujuan penunjukkan akuntan publik tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022.
Baca juga: Membalikkan Kerugian di 2020, Indosat Ooredoo Hutchison Cetak Laba Bersih Rp 6,8 Triliun
Direktur Utama Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha mengatakan, pihaknya berhasil menjaga momentum pertumbuhan positif, sambil terus memperkuat kerja sama strategis dengan mitra global,
Juga senantiasa berkomitmen mendukung agenda transformasi digital Pemerintah Indonesia,” kata Vikram, Rabu (28/6).
Emiten berkode saham ISAT ini mencetak laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 6,75 triliun. Membalikkan rugi bersih tahun 2020 yang sebesar Rp 717 miliar.
Laba tersebut didukung keuntungan bersih dari jual dan sewa balik menara sebesar Rp 6,02 triliun. Pendapatan seluler melonjak 10% yoy menjadi Rp 25,39 triliun.
ISAT resmi menjadi Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) pada 4 Januari 2022. Sejak saat itu, IOH akan meningkatkan pengalaman pelanggan lewat integrasi dua entitas yang saling melengkapi.
Termasuk integrasi jaringan di 43.000 pemancar jaringan dengan target selesai pada akhir tahun 2022. Selain itu, IOH juga mendorong inovasi dan percepatan layanan digital baru.
Pada bulan Maret lalu, IOH telah meluncurkan UCan dan Bima Kredit. Ini untuk pemberdayaan komunitas UMKM dan nelayan di Mandalika.
IOH juga melakukan peran penting dalam mendukung agenda strategis Indonesia untuk mendorong pemulihan pariwisata dan pertumbuhan ekonomi di ajang MotoGP Mandalika, Jakarta E-Prix, dan Pertemuan G20. (jun)