Kamis, 25 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Awas, Tren Penipuan Skema Vishing Memanfaatkan Platform Tiktok

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Belakangan ini, di Tiktok sedang marak tren lelucon, seseorang menelepon teman mereka menggunakan suara mesin penjawab otomatis. Dan menipu bahwa sejumlah dana besar akan ditarik dari rekening keuangan yang bersangkutan.

Pakar Kaspersky mengingatkan, tren ini adalah skema penipuan bernama vishing. Dan marak dipakai para pelaku kejahatan siber.

Peneliti Kaspersky mendeteksi peningkatan email vishing di bulan Juni 2022. Yakni total 100.000 email. Sebelumnya mengumpulkan kurang lebih 350.000 email vishing dari Maret hingga Juni 2022.

Vishing, kependekan dari voice phishing adalah taktik penipuan dengan cara meyakinkan seseorang menelepon penipu online. Dan membagikan informasi pribadi. Misalnya data bank melalui telepon.

Seperti skema phishing lain, tipuan ini brawl dari masuknya email dari toko online besar atau sistem pembayaran. Email tersebut misalnya berisi surat palsu dari Paypal mengenai permintaan penarikan uang dalam jumlah besar dari akun Anda.

Namun, ada perbedaan dari kedua teknis penipuan tersebut. Email phishing biasanya meminta korban mengklik tautan tertentu untuk membatalkan pembelian.

Sementara vishing email meminta korban segera menelepon costumer support yang tertera di email.

Pakar keamanan Kaspersky menekankan, metode ini dipilih oleh penipu online. Ketika korban melihat situs phishing, mereka mempunyai waktu sebelum memutuskan tindakan, atau mengenali tanda-tanda bahwa situs tersebut bukan situs resmi.

Namun, ketika korban berbicara melalui telepon, mereka dihadapkan dengan situasi membingungkan. Dan memiliki tendensi untuk kehilangan fokus.

Di situasi ini, penipu akan melakukan apa saja untuk memastikan korban tetap di bawah tekanan. Membuat korban merasa terburu-buru, mengintimidasi dan meminta mereka segera memberikan detail kartu kredit untuk membatalkan ‘transaksi’ palsu tersebut.

Setelah mendapatkan detail rekening bank korban, para pelaku kejahatan siber ini akan menggunakan informasi tersebut untuk mencuri uang dan menguras tabungan korban.

Empat bulan terakhir (Maret ke Juni 2022), Kaspersky mendeteksi hampir 350.000 vishing email yang meminta korban menelepon dan membatalkan transaksi.

Pada bulan Juni, jumlah email vishing secara total meningkat tajam, nyaris mencapai 100,000 email. Peneliti Kaspersky memprediksi tren ini sedang mendapat momentum dan bisa terus berkembang.

Mengejutkannya, Tiktokers secara aktif mengulangi skema vishing yang ada. Namun mereka tidak mengirim email tipuan atau mencuri apapun dari target. Tren ini hanya bertujuan sebagai hiburan. Telepon melalui mesin penjawab otomatis dengan suara robot penerjemah.

Kebanyakan skema tren Tiktok seperti ini, mereka akan mengenalkan diri sebagai perwakilan dari costumer service toko online terkenal. Dan mengklaim telah menerima pembelian dari korban dengan jumlah sekian ribu dollar AS dan meminta konfirmasi.

Tidak peduli bagaimana korban menjawab, hal berikutnya yang dikatakan mesin penjawab adalah “Thank you, your order has been confirmed.” 

Korban berpikir, mesin penjawab salah mendengar dan dana akan tetap ditarik secara langsung dari akun mereka. Sehingga menyebabkan kepanikan dan tidak menyadari bahwa mereka menjadi korban dari lelucon (prank).

Ketika korban diyakinkan untuk membagikan data pribadi melalui telepon, bukan dari situs, korban tidak punya banyak waktu untuk menduga mereka adalah target dari hoax – banyaknya video di Tiktok tentang lelucon ini adalah contoh yang membahayakan.

Roman Dedenok, Pakar Keamanan di Kaspersky menyatakan, sering menemukan video di TikTok tentang blogger yang mengerjai orang lain. Ia menelepon dan memberitahu, rekening mereka akan didebet ribuan dolar.

Korban percaya dan menjadi panik karenanya. Ketika Anda melihat video seperti ini, Anda mungkin berpikir “siapa yang akan berhasil tertipu oleh skema sperti ini?”

Namun nyatanya, ketika orang dihadapkan dengan penipuan telepon, mereka rata-rata dipengaruhi oleh banyak kondisi dalam satu waktu. Sebuah panggilan telepon seperti itu akan membuat kaget.

“Sementara kepala mereka penuh dengan hal-hal lain dan mereka tidak dapat menilai dengan jelas siapa yang ada di ujung  panggilan, apakah itu seorang penipu, penjahat, atau pekerja asli di bank,” kata Roman, dalam rilis ke FinTechnesia, Senin (11/7).

Untuk melindungi diri Anda dari vishing, Kaspersky merekomendasi beberapa hal.

– Cek alamat pengirim email. Kebanyakan email spam datang dari alamat yang tidak tertulis dengan jelas. Contohnya amazondeals@tX94002222aitx2.com atau sejenisnya. Dengan mengecek nama pengirim, yang mungkin saja salah eja, Anda bisa melihat alamat email lengkap. Jika Anda tidak yakin email itu asli atau palsu, cek di search engine.

– Pertimbangkan informasi yang diminta. Perusahaan resmi tidak menghubungi Anda secara tiba-tiba melalui email dan meminta data pribadi. Seperti rincian nomor rekening atau kartu kredit, nomor identitas atau data sensitif lainnya. Secara umum, pesan yang secara tiba-tiba datang meminta Anda “verify account details” atau “update your account information” harus disikapi secara hati-hati.

– Jika pesan itu berisi konteks yang mendesak, berhati-hatilah. Penipu atau spammers biasanya menggunakan taktik tersebut agar korban merasa terpojok. Contohnya, judul email mungkin memuat kata “urgent” atau “immediate action required” agar korban merasa harus melakukan tindakan.

– Mengecek tata bahasa dan ejaan adalah cara yang efektif untuk mengenali penipu. Salah penulisan atau tata bahasa yang buruk adalah pertanda. Demikian juga kata-kata yang aneh atau kalimat janggal, yang bisa jadi adalah hasil terjemahan email ke berbagai bahasa yang dilakukan berulang kali

– Menginstall produk kemanan yang terpercaya dan ikuti rekomendasinya. Solusi yang aman akan menyelesaikan berbagai masalah secara otomatis dan memberi peringatan jika dibutuhkan. (kai)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER