Selasa, 14 Mei 2024
FINTECHNESIA.COM |

Pemerintah Atur Ketat Industri Perbankan agar Pertumbuhan Industri Perbankan Sehat

BACA JUGA




Cukup Ekspansif

Pieter mengakui perbankan terutama bank BUMN sudah cukup ekspansif dalam penyaluran kredit karena sudah menjadi rencana pemerintah dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

Sebagai hasil dari regulasi yang ketat, perbankan Indonesia telah mencatatkan kinerja yang cukup baik dalam beberapa tahun terakhir.

Bank-bank di Indonesia juga terus melakukan inovasi dan pengembangan teknologi untuk memberikan layanan yang lebih baik dan efisien bagi nasabah.

Baca juga: Kembangkan Bisnis Digital, Pengguna BNIDirect dan Mobile Banking BNI Tumbuh Pesat

Salah satu contohnya, PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang berhasil membukukan laba terbesar sepanjang sejarahnya pada tahun lalu.

BNI diketahui telah berhasil membukukan pertumbuhan laba 68 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp18,31 triliun pada 2022.

Selain itu, pertumbuhan kredit BNI juga berhasil tumbuh 10,9 persen yoy dengan rasio loan at risk (LaR) yang turun dari 23 persen menjadi 16 persen dan tingkat biaya kredit atau cost of credit turun dari 3,3 persen menjadi 1,9 persen di tahun 2022.

Kinerja moncer BNI tersebut dibarengi dengan penerapan Good Corporate Governance (GCG) yang ketat oleh perseroan.

Baca juga: Tindaklanjuti Rekomendasi OJK, AJB Bumiputera Jalankan Rencana Penyehatan Keuangan

Hal tersebut ditandai dengan penghargaan The Best State Owned Enterprises dan masuk dalam kategori Top 50 Big Cap Public Listed Companies dari Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) yang diraih BNI.

Penghargaan tersebut diraih BNI terkait penerapan GCG sekaligus kestabilan bisnis jangka panjang yang dilakukan. (aang)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER