Minggu, 28 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Centang Biru di Facebook dan Instagram bakal Berbayar dan Ada Syaratnya

BACA JUGA




Twitter Blue Versi Elon Musk

Penawaran baru ini terdengar sangat mirip dengan Twitter Blue versi Elon Musk yang berbayar US$8 per bulan, tetapi Meta mencatat bahwa mereka tidak akan melakukan perubahan apa pun pada akun yang telah diverifikasi sesuai dengan syarat dari Meta.

Baca juga: Menekan Emisi Karbon, Ini Langkah Bank BNI

Selain itu, bagi pemilik akun yang sudah terdaftar bakal menerima stiker eksklusif untuk Stories dan Reels, serta mendapatkan 100 bintang gratis per bulan, atau mata uang digital yang bisa Anda gunakan untuk memberi tip kepada kreator di Facebook.

Meta mencatat bahwa bisnis belum dapat mengajukan permohonan lencana Meta Verified dan Anda tidak dapat mengubah nama profil, nama pengguna, ulang tahun, atau foto profil Anda tanpa melalui proses verifikasi lagi.

“Dalam jangka panjang, kami ingin membangun penawaran langganan yang berharga bagi semua orang, termasuk para kreator, bisnis, dan komunitas kami secara luas,” tulis Meta dalam sebuah posting blog.

Meta menyatakan, verifikasi ini merupakan visi dari perusahaan agar banyak pengguna percaya dengan akun yang benar-benar asli.

Baca juga: Kembangkan Bisnis Digital, Pengguna BNIDirect dan Mobile Banking BNI Tumbuh Pesat

Ketika layanan ini diluncurkan di Australia dan Selandia Baru minggu ini, layanan ini akan dibanderol dengan harga $19.99 AUD (Rp 209,196) di web dan $24.99 AUD (Rp 261.521) di ponsel, atau $23.99 NZD (Rp 227.177)di web dan $29.99 NZD (Rp 283.995) di ponsel.

Kenapa biaya verifikasi lebih tinggi untuk pengguna di ponsel?

Meta beralasan adanya pengenaan biaya atau komisi dengan memasang aplikasi di iOS dan Android yang dipungut oleh Apple dan Google.

Rumor tentang layanan ini pertama kali muncul pada awal bulan ini ketika sebuah laporan dari TechCrunch membagikan referensi tentang verifikasi berbayar dalam kode sumber Instagram.

Baca juga: Tindaklanjuti Rekomendasi OJK, AJB Bumiputera Jalankan Rencana Penyehatan Keuangan

Konsultan media sosial Matt Navarra kemudian memposting apa yang tampaknya merupakan halaman dukungan untuk verifikasi berbayar pada versi Instagram yang berbasis di Australia atau Selandia Baru.

Dengan demikian, sulit untuk mengabaikan kesamaan antara langganan tanda centang baru Meta dan Twitter Blue, yang baru saja diluncurkan kembali oleh Musk beberapa bulan yang lalu.

Sepertinya Meta menangani keaslian akun dengan lebih serius, karena masih mengharuskan pengguna untuk menyerahkan ID pemerintah (seperti proses verifikasi Twitter yang lama) dan konon menawarkan perlindungan tambahan terhadap akun palsu, meskipun kami masih belum tahu apa itu.

Semoga saja ini tidak menyebabkan banjir akun terverifikasi palsu seperti yang kita lihat di Twitter tahun lalu. (aang)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER