Minggu, 28 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Fuse Gaet Pendapatan Premi Bruto Rp 3 Triliun, Tumbuh 200%

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Fuse mengumumkan kinerja tahun 2022. Perusahaan insurance technology (insurtech) ini menerbitkan lebih dari 150 juta polis dan membukukan gross written premium (GWP) atau pendapatan premi bruto lebih dari USD 200 juta. Jumlah ini setara lebih dari Rp 3 triliun.

Dibandingkan tahun 2021, jumlah GWP ini meningkat 200%. Sedangkan jumlah polis yang diterbitkan naik sebesar 360%. Pengumuman kinerja tahun 2022 ini disampaikan di acara peresmian
kantor baru Fuse di Jakarta, Jumat (17/3) lalu.

Fuse adalah perusahaan insurtech pertama di Indonesia yang merintis model bisnis
B2A2C (business to agent to customer). Strategi ini menjembatani rasa kurang percaya
antara perusahaan asuransi dan nasabah.

Saat ini, lebih dari 100.000 partner agen/
broker menggunakan aplikasi Fuse Pro untuk mengajukan penerbitan polis asuransi,
mengajukan klaim, mengelola jaringan (downline) serta menarik komisi.

Baca juga: Mencapai Target 2021, Fuse Bukukan Premi Lebih dari Rp 1,5 Triliun

Sedangkan di bisnis model B2B2C (business to business to customer), Fuse menggandeng berbagai kanal digital dan e-commerce seperti Tokopedia, Grab dan sebagainya.

Fuse juga satu-satunya insurtech yang dipilih dan ditunjuk olehTokopedia sejak tahun 2021, untuk menangani dan mendukung berbagai produk asuransi umum untuk pengguna Tokopedia.

“Platform teknologi mobile bersertifikasi ISO kami sangat aman dan scalable, bisa
memproses volume transaksi dan data yang tinggi. Kami sangat bersyukur bisa bekerja sama dengan banyak perusahaan asuransi (terutama partner Titanium), mitra bisnis digital, investor dan partner agen/ broker, serta karyawan Fuse,” ujar Founder & Chief Executive Officer (CEO) FUSE, Andy Yeung, pekan lalu.

Fuse telah berekspansi ke Vietnam, Thailand dan Malaysia. Strategi ekspansi ini akan terus berlangsung di tahun 2023.

“Kami melihat banyak orang di Asia Tenggara masih belum terproteksi. Kami berkomitmen menggunakan teknologi untuk membantu stakeholder seperti perusahaan asuransi, mitra bisnis digital, partner agen/ broker. Kami juga
mengeksplorasi teknologi terbaru untuk automasi pengajuan polis dan klaim asuransi. Mulai artificial intelligence (AI), blockchain, dan analisis big data,” ungkap Andy. (iwa)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER