Sabtu, 27 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

BNI Mendukung Ketahanan Pangan Nasional Melalui Millennial Smart Farming

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Bank BNI mendukung ketahanan pangan nasional dengan pengembangan ekosistem pertanian yang melibatkan petani muda melalui program BNI Millennial Smartfarming.  

Direktur Retail Banking BNI, Putrama Wahju Setyawan menjelaskan, program BNI Millennial Smartfarming merupakan salah satu pilar keuangan berkelanjutan (sustainable finance) yang terus didorong BNI.

Program ini menitikberatkan pada partisipasi para petani muda serta pemanfaatan digitalisasi untuk mendukung pembiayaan sektor pertanian yang berdampak pada ekonomi hijau. Melalui program BNI Millennial Smartfarming, perseroan berharap dapat membentuk ekosistem pertanian milenial dengan mengintegrasikan seluruh tahapan produksi pertanian. 

“Kami meyakini peran dan pemberdayaan petani milenial sebagai key player dapat dilakukan melalui pembinaan dan pengembangan pertanian digital. Yakni dengan penerapan teknologi internet of things (IoT) pertanian dari hulu ke hilir,” kata Putrama, pekan lalu.  

Dalam program Milenial Smartfarming terdapat sejumlah aktivitas. Seperti, coaching clinic kepada petani milenial mengenai penggunaan aplikasi untuk pendataan petani dan offtaker, hingga pelatihan penggunaan alat water dripping.

Baca juga: Bank BNI Kembangkan Smartfarming dan Kucurkan KUR Pertanian

Smartfarming merupakan pertanian dengan ciri pemanfaatan teknologi artificial intelligence, robot, IoT, drone, blockchain dan big data analitik untuk menghasilkan produk unggul, presisi, efisien, dan berkelanjutan. 

Penerapan aplikasi dan teknologi pertanian sangat penting untuk menghubungkan petani dengan mitra lain. Seperti offtaker, koperasi dan Badan Usaha Milik Desa (BumDes).

Putrama menambahkan, dukungan BNI terhadap sektor pertanian tidak hanya sebatas pembiayaan. Juga pembinaan dan pengembangan dengan melibatkan sinergi antar Kementerian/Lembaga/Instansi terkait. 

BNI mencatat sampai dengan akhir Desember 2022 kredit yang tersalurkan ke sektor usaha pertanian mencapai Rp54,3 triliun. 

“Pembiayaan sektor pertanian terus bertumbuh. Kami akan terus mendorong perkembangan sektor pertanian guna meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia,” katanya.

Milenial tidak hanya sebagai petani, tapi mereka mampu berperan menjadi keyplayer sebagai; aggregator, offtaker, bahkan sebagai CEO korporasi petani yang ada di daerahnya masing-masing. Milenial harus menginspirasi entitas pertanian, agar melakukan perubahan cara/tools/teknik/metode dalam ekosistem pertanian dari hulu hingga hilir menggunakan smartfarming. (iwa)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER