Senin, 29 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Peruji Terus Berupaya Tingkatkan Mutu Underwriting

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Usainya pandemi membawa perubahan dan tantangan yang harus dihadapi saat ini, terutama di industri asuransi. 

Underwriting sebagai unit terdepan perusahaan asuransi dalam mengelola risiko harus memiliki bekal yang cukup dan relevan terhadap tuntutan masa setelah pandemi.

Ketua Perkumpulan Underwriter Jiwa Indonesia (Peruji), Radix Yunanto mengungkapkan, asuransi merupakan salah satu pilar ekonomi yang memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Salah satu kunci penting dalam perusahaan asuransi jiwa adalah proses underwriting.

Melalui proses underwriting yang baik dan benar, masyarakat akan mendapatkan produk asuransi yang tepat dengan beban premi yang sesuai dengan risiko yang dimiliki. Sehingga tercipta keadilan dalam pembebanan premi bagi perusahaan asuransi dan juga nasabah.

“Hal ini tentunakan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap produk asuransi dan dapat menumbuhkan kembali industri ini ke arah positif,” terang Radix, yang juga menjabat Head of Division – Life Reinsurance Underwriting, Client Management & Business Development PT Reasuransi Indonesia Utama (Indonesia Re), belum lama ini.

Baca juga: Kanal Digital Sequis Luncurkan Dua Produk Baru

Peruji meningkatkan profesionalisme, pengetahuan dan keterampilan underwriter, Salah satunya memfasilitasi Indonesia Underwriting Summit (IUS) ke-4 di Alila Hotel, Solo pada 16-17 Mei 2023 lalu.

Direktur Pengawasan Asuransi dan BPJS Kesehatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Supriyono mengatakan, informasi yang lengkap mendorong keputusan underwriting yang lebih sehat yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas portofolio perusahaan.

“Hal ini akan menciptakan bisnis yang sehat dan sustain sehingga perusahaan asuransi dapat melaksanakan kewajibannya kepada pemegang polis dengan baik,” ujar Supriono.

Seiring dengan penambahan kepemilikan polis terutama individual yang sudah melewati 28 juta. Artinya 10% dari penduduk di Indonesia sudah memiliki asuransi jiwa.

“Namun masih ada 90% penduduk yang belum dilindungi asuransi. Secepatnya diperlukan inklusi asuransi,” kata Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Budi Tampubolon. (jun)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER