Minggu, 28 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

AXA Mandiri Catat Laba Rp 1,17 Triliun di Tahun 2022, Tumbuh 13%

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Sepanjang tahun 2022 PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri) telah membayarkan klaim dan manfaat asuransi senilai Rp 11,97 triliun. Meningkat 32% dibanding tahun sebelumnya yaitu Rp 9,05 triliun.

AXA Mandiri juga kembali mencatatkan kinerja positif, tercermin pada pertumbuhan nilai investasi sebesar 25% menjadi Rp 1,53 triliun dari Rp 1,22 triliun pada tahun sebelumnya.

Dari sisi kinerja keuangan AXA Mandiri juga membukukan pertumbuhan pada laba bersih sebesar 13% atau meningkat dari Rp 1,03 triliun di tahun 2021 menjadi Rp 1,17 triliun di tahun 2022. Net premi tercatat sebesar Rp 12,09 triliun.

Inovasi, baik dari sisi produk dan layanan yang memberikan pengalaman asuransi
berkualitas tinggi, menjadi kunci utama penopang pertumbuhan. Selain itu, hasil positif ini berkat inisiatif perusahaan dalam pemasaran solusi proteksi. Seperti asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi penyakit kritis, perencanaan keuangan jangka panjang, hingga asuransi mikro.

Baca juga: Demi GCG, AXA Mandiri Awasi Agen dengan Cara Ini

Presiden Direktur AXA Mandiri, Handojo G. Kusuma menyampaikan, pencapaian kinerja yang positif tahun lalu merupakan hasil adaptasi transformasi digital dan inovasi pada produk dan layanan sesuai perkembangan dunia saat ini.

Pencapaian ini juga didukung kolaborasi antara para pemangku kepentingan untuk menjalankan bisnis yang sehat dan berkesinambungan dengan memastikan segala dampak kegiatan operasional perusahaan memberikan nilai positif kepada semua pihak.

“Dengan mengutamakan customer first, AXA Mandiri berupaya menjadi perusahaan yang inovatif, mengedepankan teknologi, dengan menjalankan prinsip healthy business dan patuh terhadap ketentuan regulasi yang berlaku,” ujar Handojo, pekan lalu.

Kekuatan kesehatan keuangan perusahaan juga tergambar dari risk based capital (RBC) jauh di atas batas minimum Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pada tahun 2022, AXA Mandiri mencatat RBC sebesar 478%. Hampir empat kali lipat dari batas minimum yang ditetapkan oleh OJK yaitu 120%.

Total aset perusahaan di tahun 2022 tercatat sebesar Rp 40,15 triliun dengan ekuitas yang naik sebesar 7% dari Rp 3,02 triliun menjadi Rp 3,24 triliun. (nin)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER