Minggu, 28 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Tak Lagi Bakar Uang dan Rajin Pangkas Promo, Rugi GOTO Menyusut Jadi Segini

BACA JUGA




FinTechnesia.com | PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk mengumumkan paparan kinerja kuartal kedua tahun 2023. Emiten berkode saham GOTO itu mencatat kenaikan EBITDA yang disesuaikan sebesar 72% dibandingkan tahun sebelumnya, menjadi minus Rp 1,2 triliun.

Penurunan rugi itu didorong oleh peningkatan monetisasi dan optimalisasi insentif berkelanjutan. Patrick Walujo, Direktur Utama Grup GoTo mengatakan, saat ini GOTO pada jalur yang tepat untuk mencapai EBITDA yang disesuaikan positif pada tahun ini.

Namun mencapai titik impas bukanlah tujuan akhir. Pertumbuhan yang berkelanjutan dan menguntungkanlah yang harus dicapai.

Setelah membangun basis konsumen yang kuat pada kategori konsumen yang memprioritaskan kenyamanan (convenience consumers), perseroan akan terus memperluas basis konsumennya, tanpa menggunakan insentif yang tidak dapat dipertahankan untuk jangka panjang.

Baca juga: GOTO Masih Merugi Rp 3,89 Triliun di Kuartal I 2023, Turun 41%, Ini Faktornya 

“Kami sedang mempersiapkan strategi jangka panjang untuk mencapai tujuan tersebut, GoTo akan terus beroperasi dengan mempertahankan kedisiplinan pengelolaan beban usaha, seiring beralihnya pilihan layanan kami untuk melayani pasar lebih luas,” papar Patrick, Selada (15/8).

Jacky Lo, Direktur Keuangan Grup GoTo mengatakan, pendapatan meningkat dibanding tahun sebelumnya sebagai hasil dari meningkatnya monetisasi di seluruh lini bisnis.

Pada kuartal kedua tahun 2023, Perseroan terus mengoptimalkan monetisasi dan mengurangi beban secara menyeluruh. Pendapatan bruto meningkat 6% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp 5,8 triliun.

Hal itu di tengah terus berlangsungnya pengurangan biaya insentif dan pemasaran produk sebesar 43% dibandingkan tahun sebelumnya.

Langkah ini menghasilkan penghematan pada kuartal ini sebesar Rp2,7 triliun. Margin kontribusi grup tetap positif untuk kuartal kedua berturut-turut mencapai Rp1 triliun.

Adapun kas dan setara kas Rp25,4 triliun. Serta fasilitas kredit sekitar Rp4,65 triliun, dengan Rp3,1 triliun belum digunakan per 30 Juni 2023, Perseroan mengharapkan akan mencapai arus kas operasional positif tanpa tambahan pendanaan eksternal. (nin)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER