Minggu, 28 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Pertamina Geothermal Energy Siap Berekspansi Bisnis Secara Global, Perdana ke Kenya

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Masih dalam semangat perayaan HUT RI ke-78 PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGE) bersiap memasuki arena bisnis panas bumi global. 

Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, Julfi Hadi mengatakan, ekspansi pasar internasional ini menjadi ambisi menjadikan Pertamina Geothermal Energy sebagai world class green energy company.

“Saat ini beberapa negara sudah menjadi target pasar kami. Mulai dari Afrika, Eropa, maupun Asia,” kata Julfi, pekan lalu.

Ekspansi ke luar negeri ini akan menambah rencana pengembangan bisnis emiten berkode saham PGEO itu yang saat ini tetap berfokus dalam memaksimalkan potensi panas bumi di dalam negeri,

“Kami akan tetap memenuhi komitmen kami menjadi 1 GW company dalam dua tahun mendatang,” tegas Julfi.

Tahap awal, PGEO bakal menjajaki pengembangan bisnis dengan Kenya yang berada di Benua Afrika.  Alasan menjajaki bisnis dengan Kenya, karena negara yang berada di bagian timur Afrika itu memiliki pertumbuhan ekonomi yang stabil.

“Pertumbuhan ekonomi yang stabil dan keamanan yang terus membaik tentunya menjadi peluang bisnis positif bagi Pertamina Geothermal Energy dalam melakukan ekspansi bisnis secara global,” lanjut Julfi.

Kenya merupakan yang terdepan di Afrika dalam pengembangan panas bumi dengan kapasitas terpasang sebesar 865 MW. Negeri ini berada di posisi ke-7 dalam peringkat global.

Pada tahun 2030, Kenya menargetkan memiliki 5.530 MW total kapasitas terpasang. Saat ini Kenya memiliki total potensi panas bumi sebesar 7 GW. 

Baca juga: Tutup Semester I 2023, Pertamina Geothermal Energy Cetak Pertumbuhan Laba dan Pendapatan

Dengan target sebesar itu maka Kenya berambisi menjadikan panas bumi sebagai sumber energi bersih terbesar di negara mereka pada tahun 2030.

Selain itu, Pemerintah Kenya memiliki kebijakan meningkatkan jumlah tenaga panas bumi secara signifikan karena bersifat alami. Sehingga mampu memenuhi beban listrik dasar (baseload), ramah lingkungan, dan hemat biaya.

Selain Kenya, beberapa negara yang menjadi target PGE untuk pengembangan bisnis dan kerja sama adalah Turki dan Jerman. Menurut Renewables 2022 Global Status Report, di Turki panas bumi menyumbang 3% dari kebutuhan listrik nasional.

“Dengan semua potensi dan peluang di pasar global tersebut, kami berharap dapat menjadi tambahan kontribusi bagi devisa negara,” tutup Julfi. (kai)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER