Minggu, 28 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Kisah Jatuh Bangun Pengusaha Lokal Berbisnis Hotel Budget

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Bisnis budget hotel mulai berkembang pesat di Indonesia. Ini seiring semakin meningkatnya perkembangan tren budget travelers,.

Kelompok wisatawan ini menempatkan anggaran dan biaya sebagai pertimbangan nomor satu. Terutama dalam memilih akomodasi dan transportasi. Tren tersebut memunculkan pengusaha-pengusaha baru di industri perhotelan pada tingkat lokal.

Hasil survey RedDoorz pada masa liburan sekolah 2023, menemukan, 96% wisatawan Gen-Z, milenial, dan Gen-X memilih hotel dengan mempertimbangan harga terjangkau, selain faktor lokasi yang strategis dan kenyamanan.

CEO RedDoorz, Amit Saberwal, mengungkap jika Indonesia merupakan negara dengan karakteristik budget traveler tinggi. Sehingga menjadi pasar yang besar untuk industri budget hotel, khususnya di kawasan Asia Tenggara.

Meningkatnya tren budget hotel ini kemudian memunculkan pengusaha-pengusaha lokal yang sukses mengembangkan bisnis budget hotel.  Mereka adalah para pemilik properti yang bekerja sama dengan operator budget hotel, seperti RedDoorz.

Baca juga: Miliki 4 Juta Pelanggan di Indonesia RedDoorz Upgrade Loyalty Program RedClub 

Salah satunya adalah Ruri Noviani, pemilik dari 2 hotel RedDoorzdi kawasan Depok, Jawa Barat.

Pada tahun 2016, Ruri memutuskan untuk pensiun dini dari profesinya sebagai manajer keuangan di sebuah perusahaan swasta di Jakarta dan mulai merintis bisnis katering rumahan.

“Orangtua kemudian memberi saya kepercayaan untuk mengelola losmen milik keluarga yang sudah beroperasi sejak tahun 2005,” katanya, Rabu (30/8).  Alhasil ia pun harus membagi waktu antara menjalankan bisnis katering dan losmen.

Menjalankan bisnis losmen ternyata tak semudah yang ia bayangkan. Apalagi ibu dari dua orang anak ini tak memiliki latar belakang atau pendidikan bisnis perhotelan sebelumnya.

Namun itu tak menyurutkan semangatnya untuk menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh orangtuanya.  “Tantangannya adalah lokasi losmen kami berada di sekitar kawasan industri dan kampus di Jalan Raya Bogor, bukan kawasan wisata,” jelasnya. 

Ia pun mulai mempelajari target market di sekitar losmen. “Dulunya, losmen saya sering dijadikan akomodasi menginap ketika perusahaan-perusahaan mengadakan pelatihan untuk karyawannya dari luar kota,” jelasnya.

Tak mau kehilangan pelanggan setia, Ruri kembali melakukan pendekatan dengan perusahaan-perusahaan tersebut. “Saya mulai menyebar brosur dan menyambung kembali silaturahmi dengan perusahaan-perusahaan tersebut yang sempat terputus,” katanya.

Pada tahun 2018, Ruri memutuskan untuk mengikuti perkembangan zaman dengan mendigitalisasi hotelnya melalui kerjasama dengan RedDoorz.


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER