FinTechnesia.com | Sebagai bank yang fokus di ultra mikro, BTPN Syariah tentu terdampak pandemi corona. Secara tidak langsung, memengaruhi kinerja bank. Namun, perseroan tetap optimis dan adaptif dengan berbagai upaya untuk memberi nilai positif. P
Lantaran fokus melayani nasabah prasejahtera produktif, BTPN Syariah langsung ke tempat komunitas berada. Dan dukungan bank di masa pandemi ini menjadi sangat penting.
Mengingat nasabah paling merasakan dampaknya. Membangun komunikasi yang intensif untuk memahami kebutuhan mereka menjadi aktifitas utama yang cukup menantang.
Di masa pandemi ini mereka tidak hanya membutuhkan bantuan. Bantuan hanya membuat mereka survive dan meringankan beban hidup. Untuk bangkit kembali, pulih seperti sedia kala, mereka butuh kepercayaan diri tinggi dan pembiayaan baru.
“Karenanya, selain melakukan program pelonggaran, BTPN Syariah harus teliti untuk memenuhi kebutuhan mereka. Sehingga komunikasi yang intensif menjadi jalan terbaik untuk memahami mereka. Cara ini cukup efektif, meski dengan tetap menjalankan protokoler kesehatan ketat”, terang Direktur Kepatuhan dan Sekretaris Perusahaan BTPN Syariah, Arief Ismail, pekan lalu
BTPN Syariah tetap merampungkan kegiatan Tepat Peduli di 1.000 titik. Kegiatan dalam bentuk pemberian bantuan infrastruktur fisik atau non fisik.
Bank tetap berkomitmen memberi dampak bagi seluruh pemegang saham. Dengan menguatkan segala upaya untuk tetap menjadi bank yang sehat dengan rasio-rasio likuiditas yang terjaga.
“Alhamdulillah 7 Juli lalu, mendapatkan penetapan sebagai Bank Buku 3. Hal ini merupakan pencapaian bagi Bank secara keseluruhan, mengingat ini adalah buah dari perjalanan selama 6 tahun menjadi Bank Umum Syariah. S”, tutup Arief. (mrz)