Jumat, 26 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Efek Corona, Penyaluran Kredit Bank Sampoerna Cuma Naik 5,5%

BACA JUGA




Peningkatan akumulasi DPK dan penyaluran pinjaman yang bergerak sejalan menjadikan likuiditas Bank Sampoerna cukup baik. Rasio pinjaman terhadap total simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) di tingkat 89,6%. “Bank Sampoerna memiliki struktur keuangan solid. Selain LDR di tingkat yang kami nilai cukup ideal, Bank Sampoerna memiliki rasio kecukupan modal (CAR) yang baik di tingkat 18,4%,” kata Chief Financial Officer Bank Sampoerna, Henky Suryaputra, pekan lalu.

Pendapatan bunga bersih atau net interest income (NiI) meningkat 8,6% yoy dari Rp 161,3 miliar per Maret 2019 menjadi Rp 175,2 miliar pada periode yang sama tahun ini. Sementara beban operasional meningkat, terutama didoron peningkatan pencadangan kredit dan beban tenaga kerja.

Sejalan dimulainya implementasi PSAK 71 mulai 1 Januari 2020, pencadangan kredit meningkat secara substansial. Hal ini menyebabkan rasio pencadangan kredit terhadap non performing loan (NPL) kredit bermasalah akhir Maret 2020 melonjak menjadi 116,7% dari sebelumnya 63,8% di akhir Maret 2019.

Sementara itu, perkembangan laba bersih kuartal I-2020 sebesar Rp 9,8 miliar dibandingkan penutupan tahun 2019 sebesar Rp 18,5 miliar. “Dengan rasio pencadangan kredit yang lebih baik, Bank Sampoerna lebih siap menghadapi tantangan lebih lanjut di tahun 2020 ini,” ujar Henky. (hlm)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER