Jumat, 26 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Digitalisasi di Masa Pandemi, Strategi Usaha Mikro Menjaga Eksistensi dan Perluas Pasar

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Digitalisasi menjadi kunci. Bukan cuma lantaran pandemi, juga tuntutan di era modern seperti sekarang.

Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), Siti Alifah Dina mengatakan, pemerintah perlu mempercepat upaya digitalisasi pada kalangan usaha mikro. Pengusaha termasuk pihak yang terdampak secara ekonomi akibat pandemi. “Digitalisasi merupakan salah satu upaya yang dapat membantu usaha mereka bertahan dan bahkan bisa bangkit,” katq Siti, Ahad (4/10).

Dina menjelaskan, usaha mikro perlu mengadopsi strategi baru menjaga produktivitas dan mempertahankan pendapatan mereka di tengah Covid-19. Penetrasi penjualan digital bisa menjadi strategi utama mereka.

Strategi ini dapat memperluas jangkauan pasar dan mempromosikan produk mereka. Sambil mematuhi kebijakan pembatasan sosial yang menetapkan batas 50% untuk kapasitas toko dan pengurangan jam operasi.

Sayang, tingkat digitalisasi masih rendah. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, per Juni 2020 baru 13% UMKM yang menggunakan platform digital seperti marketplace dan media sosial untuk mempromosikan dan menjual produk mereka.

Jumlah ini bahkan lebih rendah untuk usaha mikro. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah menargetkan tambahan dua juta UMKM di pasar online pada akhir tahun 2020, termasuk usaha mikro.

Namun, target digitalisasi sulit tercapai jika beberapa kendala tidak diatasi. Seperti jangkauan konektivitas internet dan persyaratan untuk beralih ke penjualan online.


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER