Jumat, 3 Mei 2024
FINTECHNESIA.COM |

Pandemi, Pendapatan dan Laba XL Axiata Tetap Meningkat

BACA JUGA


Fiberisasi jaringan


Faktor selanjutnya biaya interkoneksi dan biaya langsung lain juga turun 24% yoy, terutama karena interkoneksi yang lebih rendah sebagai dampak dari penurunan trafik penggunaan layanan voice. Terakhir, juga karena faktor biaya pemasaran yang turun 6%YoY setelah lebih banyak penggunaan saluran digital.

Trafik data sepanjang sembilan bulan pertama 2020 meningkat 47% yoyo dari 2.386 Petabyte menjadi 3.496 Petabyte. Sementara itu jika dihitung per kuartal, pada kuartal ketiga 2020 ini, trafik data meningkat 4% QoQ. Peningkatan trafik tidak terlepas dari bertambahnya jumlah total pelanggan, yaitu menjadi 56,9 juta, meningkat dari kuartal sebelumnya sebanyak 55,7 juta.

Tingkat penetrasi smartphone pelanggan meningkat tipis dari 87% dikuartal sebelumnya menjadi 88%. Di sisi lain, rerata pendapatan per pelanggan atau ARPU campuran meningkat dari sebelumnya Rp. 34.000 menjadi Rp. 36.000 di periode yang sama tahun ini.

Pandemi Covid-19 juga tidak menghalangi XL Axiata untuk terus membangun jaringan. Hingga akhir September 2020, XL Axiata memiliki total lebih dari 142.000 base transceiver station (BTS).

Jumlah ini meningkat sekitar 10% dari jumlah BTS di periode yang sama tahun lalu. Dari total sebanyak itu, 53.055 merupakan BTS 4G. Jaringan 4G milik XL Axiata telah melayani pelanggan di 458 kota/kabupaten di hampir semua provinsi.

Guna menyiapkan jaringan menuju 5G, XL Axiata juga terus melanjutkan proses fiberisasi jaringan. Fiberisasi ini untuk mendukung peningkatan kualitas jaringan data di setiap area karena salah satu manfaat dari proses ini adalah kapasitas jaringan transport menjadi lebih besar. Fiberisasi terbukti mampu meningkatkan kualitas jaringan untuk menopang sejumlah layanan data dengan kapasitas besar, seperti antara lain live video streaming.

Dari sisi kondisi finansial, neraca perusahaan tetap sehat dengan saldo kas yang lebih tinggi setelah mendapat tambahan dari hasil penjualan menara. Free Cash Flow juga ada pada tingkat yang sehat, yaitu sebesar Rp 4,8 triliun atau meningkat hingga 162% yot.

XL Axiata saat ini juga tidak memiliki pinjaman dalam denominasi dollar AS. Sekitar 59% di antaranya berbunga floating dan masa jatuh tempo yang tidak bersamaan. (eko)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER