Jumat, 3 Mei 2024
FINTECHNESIA.COM |

Neobank Siap Beraksi, The Future is Now

BACA JUGA


Tidak perlu ke kantor cabang


Ingin berinvestasi agar kekayaan terus bertambah, ingin beli motor atau beli mobil, beli asuransi untuk proteksi diri hingga ingin beli rumah. Milenial juga generasi yang ogah hidup bak orang kantoran. Pergi pagi pulang sore, kena mcet, sehingga tua di jalan. Mereka generasi yang juga ingin menjadi pengusaha. Tapi apa daya modal cekak.

Nah, kalau sudah advance seperti itu, yang dibutuhkan tak lagi sekadar digital banking. Kini ada istilah neobank. Neobank ini adalah bank yang beroperasi secara digital penuh, tanpa kehadiran kantor cabangg.

Neobank pada dasarnya bank digital yang dari sisi operasional full online atau digital tanpa jaringan cabang fisik tradisional. Neobank pertama kali menjadi populer pada tahun 2017, menggambarkan penyedia jasa keuangan berbasis financial technology (fintech) yang menantang bank tradisional.

Jumlah pemain fintech makin menjamur. Mulai dari penyedia kredit, dompet digital, hingga toko online yang sebagian besar memberikan kemudahan proses approval dengan cepat. Untuk memanfaatkan layanan fintech pun semakin mudah, semudah memencet berbagai aplikasi di ponsel.

Tentu, bank konvensional tak tinggal diam. Sejumlah bank besar telah bertransformasi memberikan layanan sejenis fintech, melalui platform digital banking yang dapat diakses melalui ponsel.

Bank Mandiri misalnya memiliki produk dan layanan yang dapat disebut neobank, yakni: Mandiri Online. “Lewat platform Mandiri Online, masyarakat juga bisa mengatur keuangannya melalui penempatan dana untuk tabungan, deposito, bertransaksi, hingga memonitor kredit serta mengelola cicilan kartu kredit,” kata Direktur Teknologi Informasi Bank Mandiri Rico Usthavia Frans, Rabu (2/12).

Boleh dibilang, neobank Mandiri adalah financial technology (fintech), tapi dengan badan usaha perbankan. Secara fitur tak kalah dengan fintech. Tapi regulasi mengikuti aturan perbankan yang terkenal ketat. Jadi para nasabah tak perlu khawatir, lantaran mitigasi risiko perbankan di Indonesia sangat ketat.

Ekonom INDEF Aviliani menyebutkan, kemunculan neobank siap menyaingi bisnis dan pasar perusahaan keuangan berbasis teknologi (fintech). Neo bank menawarkan berbagai layanan keuangan bank, namun serba digital tanpa harus ke kantor cabang.

Menurut Avi, sapaan karib Aviliani, neobank di masa depan bisa menyaingi fintech karena memiliki banyak kelebihan. Neobank tidak hanya bisa memberikan layanan pembayaran atau pinjam meminjam saja seperti fintech, namun bisa keduanya sekaligus layaknya bank tradisional.

Proses dan layanannya dilakukan secara digital yang cepat, mudah, dan praktis seperti keunggulan fintech dari bank tradisional. Selain itu, neo bank sangat bisa menyaingi fintech karena unggul dalam penghimpunan dana. Hal ini tidak dimiliki fintech.


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER