Rabu, 24 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Terjadi Kesenjangan Digitalisasi Pada Bisnis di Indonesia, Ini Langkah Lazada

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Lazada Indonesia meluncurkan studi Percepatan Ekonomi Digital Indonesia melalui eCommerce, yang mengungkapkan pentingnya peran eCommerce dalam mendukung sektor bisnis – baik perusahaan besar maupun usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) menjalani transformasi digital dan mempercepat terbentuknya struktur ekosistem ekonomi digital yang mumpuni di Indonesia.

Transformasi digital kini menjadi sebuah proses yang pasti terjadi, termasuk transformasi ekonomi nasional. Nilai ekonomi digital Indonesia pada tahun 2025 diperkirakan mencapai US$ 124 miliar. Sektor e-commerce menjadi sektor penopang terbesar pertumbuhan ekonomi digital tersebut, dengan perkiraan nilai sebesar US$ 83 miliar pada tahun 2025.

Secara umum, meningkatnya pemanfaatan beragam inovasi dan produk digital masyarakat. Baik untuk berbelanja, bekerja atau pun untuk belajar secara daring, merupakan faktor pendorong transformasi digital yang sangat kuat. Dengan demikian, peran e-commerce di era pandemi COVID-19 juga semakin penting. Terutama dalam membantu pemulihan ekonomi nasional pada umumnya, dan mendukung kelangsungan usaha UMKM pada khususnya.

Di Indonesia, meski UMKM menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi, adopsi digital pada UMKM masih menjadi sebuah tantangan. Bila 100% perusahaan besar telah menjalankan digitalisasi, baru 13% UMKM yang beradaptasi dan mulai melakukan digitalisasi.

Mira Tayyiba, Staf Ahli Menteri Bidang Transformasi Digital, Kreativitas, dan Sumber Daya Manusia, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menegaskan, pentingnya transformasi digital ini bagi kemajuan Indonesia. “Transformasi digital berperan penting dalam pemulihan ekonomi nasional untuk mencapai fondasi perekonomian yang kuat dan pembangunan yang berkelanjutan di Indonesia. Salah satu prasyarat terpenting untuk mencapai transformasi digital selain infrastruktur adalah pola pikir yang terbuka terhadap kolaborasi,” terang Mira.

Monika Rudijono, CMO Lazada Indonesia menjelaskan, visi Lazada adalah mempercepat kemajuan ekonomi di Asia Tenggara melalui commerce dan teknologi. Dengan dukungan teknologi canggih yang kami miliki, pemberdayaan data, serta solusi logistik yang holistik. Lazada siap jalankan misi dukung pemerintah Indonesia memberdayakan bisnis dan individu dalam menjalankan transformasi digital untuk bisa maju bersama dalam ekosistem ekonomi digital Indonesia,” terang Monika.

Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), Bima Laga melihat sudah terjadi banyak perubahan di aktivitas masyarakat sepanjang 2020. “Pertumbuhan penggunaan e-commerce beberapa tahun belakangan sebenarnya cukup menggembirakan. Namun pandemi memang memberi dampak sangat besar pada industri ini,” ujar Bima.

Studi Lazada menunjukkan bahwa meski banyak perusahaan besar sudah menjalani transformasi digital, kebanyakan masih menghadapi tantangan di beberapa hal, dengan utilisasi teknologi, pemberdayaan talenta digital dan logistik menjadi isu utama. Perusahaan besar membutuhkan teknologi yang lebih mumpuni untuk bisa memberikan layanan kepada konsumen secara lebih efektif dan mampu melakukan pemetaan konsumen secara lebih mendalam.

Sebanyak 92% dari UMKM yang telah melakukan transformasi digital menyetujui, e-commerce membantu mengatasi tantangan yang dihadapi dari segi operasional logistik. Dan 94% dari UMKM melihat adanya peningkatan penjualan dari berpartisipasi dalam promo-promo yang diadakan oleh e-commerce.

“Melalui teknologi serta ekosistem eCommerce yang dimiliki oleh Lazada Indonesia, kami siap memberikan dukungan bagi bisnis, baik perusahaan besar maupun UMKM, agar dapat mengembangkan usahanya secara berkelanjutan dan mencapai tahap transformasi digital selanjutnya,” tutup Monika. (sya)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER