Senin, 29 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Kenaikan Kebutuhan Digitalisasi di Masa Pandemi Menopang Bisnis Metrodata

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Selama masa pandemi di tahun 2020, bisnis PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL), emiten teknologi informasi dan omunikasi (TIK) di bidang solusi digital serta distribusi hardware dan software, turut ditopang oleh tren peningkatan kebutuhan digitalisasi Indonesia. Pandemi Covid-19 menjadi momentum percepatan pengembangan digitalisasi dan TIK di Indonesia.

Pandemi menggeser pola kebiasaan konsumen dan pelaku bisnis. Pola hidup baru atau new
normal
yang menekankan berbagai kegiatan dari rumah baik untuk bekerja, sekolah dan lainnya membuat ketergantungan terhadap aspek TIK semakin tinggi. Kementerian Komunikasi dan Informatika mengungkapkan, selama pandemi, trafik internet bahkan meningka 15%-20%

Susanto Djaja, Presiden Direktur MTDL mengungkapkan, pandemi Covid-19 memang membuat
kebutuhan digitalisasi meningkat secara lebih cepat. Hal ini dibuktika beberapa produk dan layanan MTDL yang mengalami peningkatan permintaan.

Bahkan salah satu jenis produk yang didistribusikan MTDL seperti notebook sampai mengalami kelangkaan dari pasokan pabrik global. “Jadi, permintaan produk TIK meningkat namun tidak
dibarengi dengan ketersediaan produk khususnya untuk notebook,” kata Susanto, Jumat (9/4).

Tren digitalisasi juga meningkatkan permintaan berbagai layanan. Seperti cloud services, big data & analytics, security, hybrid IT infrastructure, business application, digital business platform, consulting & advisory services, managed services. Ini hal yang wajar. Optimalisasi TIK atau digitalisasi memampukan bisnis bisa bertahan di tengah pandemi, bahkan mampu menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa mendatang setelah pandemi.

Dari sisi kinerja keuangan, Randy Kartadinata, Direktur Keuangan MTDL menjelaskan, berdasarkan laporan keuangan audit per 31 Desember 2020, MTDL membukukan pendapatan sebesar Rp 14 triliun. Meskipun agak terkoreksi sebesar 7% dibanding tahun 2019 dari sisi laba bersih, MTD berhasil meraih Rp364,9 miliar. Meningkat 2,2% dibandingkan tahun sebelumnya.

Artinya, dari sisi net margin pada tahun 2020 terjadi perbaikan dibanding tahun 2019. Atau naik dari 2,4% menjadi 2,6%. “Perbaikan net margin ini disebabkan karena meningkatny kontribusi penjualan di unit bisnis solusi dan konsultasi yang menghasilkan margi laba kotor yang lebih baik,” kata Randy. (eko)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER