Jumat, 26 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Dapat Pendanaan Rp 709 Miliar, Ini Rencana Bukukas

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Digitalisasi Indonesia berkembang pesat. Investor terus berdatangan.

Tengok saja BukuKas, baru saja menggaet pendanaan Seri B sebesar US$ 50 juta atau setara Rp 709 miliar. Penggalangan ini hanya empat bulan setelah putaran pendanaan Seri A sebesar US$ 10 juta atau setara Rp141 miliar yang dipimpin oleh Sequoia Capital India. 

Putaran pendanaan startup solusi digital untuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia juga diikuti oleh sejumlah angel investor ternama. Seperti Gokul Rajaram, dan Taavet Hinrikus, salah satu pendiri TransferWise.

Suntikan dana tersebut untuk memperkuat tim engineering dan produk BukuKas di kedua kantornya yaitu Jakarta dan Bangalore. BukuKas juga akan memperluas jangkauan layanan kepada para pebisnis agar sejalan dengan visi perusahaan. Yakni menyediakan software yang menyeluruh (end-to-end) bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah di Indonesia. 

“Putaran investasi baru ini akan mendorong pertumbuhan kami seiring upaya yang tengah dijalankan dalam rangka membangun solusi keuangan lengkap untuk usaha kecil yang kami yakini sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia,” kata CEO dan Co-Founder BukuKas, Krishnan Menon, Selasa (18/5). 

Hingga April 2021, BukuKas telah berhasil merangkul 6,3 juta pemilik toko dan pelaku usaha kecil ke dalam platformnya. Startup ini juga memiliki 3 juta pengguna aktif bulanan alias monthly active users (MAU).

Dengan akumulasi pencatatan nilai transaksi tahunan senilai hampir US$ 25,9 miliar atau sekitar Rp 360 triliun) setiap tahun. Jumlah ini setara 2,2% produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Pada akhir 2022, BukuKas menargetkan untuk menggandeng sejumlah 20 juta pelaku UMKM ke dalam platform mereka. 

Putaran pendanaan terbaru itu diumumkan tepat setelah BukuKas merilis fitur pembayaran baru ‘BukuKasPay’ pada pertengahan April 2021. Melalui fitur baru BukuKasPay, pelaku usaha kecil dapat membayar ke pemasok mereka dengan tepat waktu. 

Juga dapat menagih utang kepada konsumen mereka secara digital melalui berbagai metode pembayaran digital. Meliputi Virtual Account Bank, QRIS, serta dompet elektronik populer seperti OVO, DANA, GoPay, LinkAja, dan ShopeePay. Hanya dalam 4 peka sejak BukuKasPay diluncurkan, perusahaan telah mencatat transaksi pembayaran bulanan sebanyak puluhan juta dolar AS di dalam platform BukuKas. 

Pada September 2020, BukuKas juga telah mengambil beberapa langkah strategis. Seperti mengakuisisi aplikasi buku besar digital ‘Catatan Keuangan Harian’ untuk memperluas pangsa pasar mereka.

BukuKas kemudian meluncurkan platform pembuatan toko online ‘Tokko’ guna memfasilitasi pelaku bisnis agar dapat berjualan secara lebih efektif di saluran perdagangan sosial dan mendigitalisasi toko mereka. Setelah 6 bulan berjalan, Tokko telah dimanfaatkan oleh 1,3 juta pelaku bisnis kecil dan menengah. 

COO dan Co-Founder BukuKas, Lorenzo Peracchione mengatakan, Indonesia merupakan rumah bagi lebih dari 60 juta UMKM yang menghasilkan lebih dari 60% PDB negara. Pelaku usaha kecil terus berupaya mencari solusi digital sederhana untuk masalah sehari-hari mereka. Mulai dari mempermudah arus kas mereka hingga menghasilkan dan menangani lebih banyak pesanan WhatsApp. 

BukuKas ingin menjadi mitra ekosistem pebisnis pilihan untuk membantu pemilik usaha kecil berkembang dan tumbuh di era digital ini. “Sejalan peluncuran BukuKasPay, kami akan terus membangun kepercayaan dari pengguna BukuKas. Dan mendukung mereka dengan solusi perbankan dan perdagangan yang menyeluruh dalam waktu dekat,” kata Lorenzo. (yof)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER