Kamis, 25 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Lebarkan Bisnis ke B2B, SehatQ Sediakan Layanan Kesehatan untuk Karyawan

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Sukses dengan model bisnis B2C, startup teknologi kesehatan SehatQ memutuskan mengembangkan bisnis ke arah korporasi atau B2B. Keputusan ini dianggap langkah yang tepat terutama di masa pandemi seperti sekarang.

Selama pandemi banyak perusahaan yang menaikkan anggaran mereka untuk healthcare. “Kami melihat ada peluang menawarkan paket layanan kesehatan berbasis teknologi dengan harga terjangkau untuk perusahaan,” ujar Chief Commercial Officer SehatQ, Andrew Sulistya, Senin (18/10).

Andrew menambahkan, SehatQ telah berhasil mengakuisisi market B2C dengan baik. Terlihat dari trafik yang mencapai 27 juta session per bulan.

“Dengan modal data pengunjung yang tinggi ini, kami ingin mengembangkan bisnis dengan menyediakan berbagai layanan untuk perusahaan. SehatQ berharap bisa menjadi mitra bagi perusahaan. Selain menyediakan ahli kesehatan yang tepercaya kami juga memberikan respons cepat serta platform yang mudah digunakan,” ungkapnya.

Ada beberapa paket layanan kesehatan yang telah disiapkan. Di antaranya adalah program digital membership (DigiQare) bagi karyawan perusahaan.

Dengan program ini karyawan mendapatkan berbagai kemudahan untuk mengakses layanan kesehatan. Seperti konsultasi gratis dengan dokter umum, maupun menggunakan fitur lain. Seperti konsultasi dokter spesialis, booking layanan kesehatan di rumah sakit, klinik, laboratorium, hingga mendapatkan voucher untuk membeli obat di toko online SehatQ.

Ada juga layanan Healthcare Service on Demand yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Mulai dari paket isolasi mandiri, program vaksinasi hingga medical check up

Andrew menambahkan, pihaknya berupaya pada akhir 2022 bisa bekerjasama dengan lebih dari 200 perusahaan di tanah air. Dengan target penambahan membership hingga lebih 30.000 orang.

Selain itu, SehatQ tetap akan menambah jumlah rekanan apotek dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes). “Kami menargetkan hingga akhir 2022, jumlah rekanan apotek dan Fasyankes bisa mencapai lebih dari 1,500 partner,” imbuhnya. (eko)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER