FinTechnesia.com | Perusahaan edutech Korea, NewIn memperluas pasarnya di Indonesia. Kali ini dengan solusi pembelajaran seluler TouchClass. Konsep ini bekerja sama dengan perusahaan konsultan Indonesia.
TouchClass adalah platform pendidikan yang dioptimalkan untuk lingkungan seluler. Dan pelajar dapat mempelajari konten menggunakan smartphone kapan saja dan di mana saja.
Guru atau pendidik dapat membuat konten dengan cepat dan mudah dengan fungsi editor yang tersedia di platform tersebut. Dan dapat dengan segera menyebarkan konten tersebut.
NewIn mengumumkan akan fokus memasuki pasar pendidikan Indonesia. Dengan menandatangani kontrak reseller dengan perusahaan lokal Indonesia pada bulan Juli tahun ini.
NewIn bekerja sama dengan perusahaan reseller Indonesia PT Warung Usaha Indonesia, akan memulai aktivitas penjualan untuk mengenalkan TouchClass ke lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia. Sasaran utamanya adalah perguruan tinggi dan universitas yang mengalami kesulitan mengadakan pendidikan tatap muka akibat pandemi COVID-19.
“Kami akan berusaha sebaik mungkin untuk mendistribusikan TouchClass ke pasar pendidikan online Indonesia. Dimulai dari universitas,” kata CEO Warung Usaha Indonesia, Hansen Louisther, Rabu (10/11).
Sebelumnya, NewIn mendirikan perusahaan di Jepang yaitu ‘NewIn Japan’ pada bulan September 2020. Menargetkan pasar pendidikan Jepang, dan bekerja sama dengan mitra lokal untuk menggaet klien.
Di Korea Selatan, sejumlah klien korporat seperti Toyota Korea, Samsung Life Insurance, Lotte Hi-Mart, dan Lotte GRS telah menggunakan TouchClass untuk pendidikan dan pelatihan internal perusahaan. Sementara itu, sebagian besar klien adalah pihak sekolah.
NewIn Japan berpartisipasi dalam proyek model distribusi sistem e-learning sekolah dasar negeri. Kami telah menyelesaikan pekerjaan pembukaan situs khusus dan konten buku teks. Selain itu, siswa sekolah dasar yang terpilih dalam proyek percontohan telah menggunakan TouchClass untuk kelas bahasa Korea sejak bulan Mei tahun ini.
Ki-Nam Han, CEO NewIn, mengatakan, permintaan layanan pendidikan online semakin meningkat di institusi pendidikan Indonesia akibat pandemi COVID-19. ”“Kami akan memberikan layanan yang cocok untuk era pasca-COVID-19 untuk pelaku bisnis dan institusi pendidikan di Indonesia,” imbuh Ki-Nam, Rabu (10/11). (sya)