FinTechnesia.com | Bank CIMB Niaga melaporkan perolehan laba bersih konsolidasi (audited) sebesar Rp 4,1 triliun pada 2021. Melesat sebesar 103,8% atau 109,4% tidak termasuk exceptional items year on year (yoy). Menghasilkan earnings per share Rp 164,5.
Direktur CIMB Niaga, Lani Darmawan mengatakan, CIMB Niaga memperoleh hasil yang menggembirakan pada 2021, meskipun masih berada dalam kondisi yang menantang akibat
pandemi COVID-19 saat ini.
“Kami yakin bahwa pemulihan ekonomi dan aktivitas bisnis di seluruh industri terus berlanjut di 2022. Oleh karenanya, kami optimistis dengan tetap berhati-hati mencapai kinerja keuangan lebih baik di 2022. Didorong oleh pertumbuhan pada kredit dan pendapatan operasional. Sekaligus didukung dengan disiplin yang kuat dalam pengelolaan biaya,” terang Lani, Senin (21/2).
Capital adequacy ratio (CAR) dan loan to deposit ratio (LDR) CIMB Niaga tercatat masing-masing sebesar 22,7% dan 74,4% per 31 Desember 2021. Dengan total aset sebesar Rp310,8 triliun per 31 Desember 2021, CIMB Niaga mempertahankan posisinya sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia dari sisi aset.
Total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp241,4 triliun dengan rasio dana mural (CASA) meningkat menjadi 61,3%. Jumlah kredit Rp181,6 triliun. Terutama dari consumer banking tumbuh 9,2% yoy. Kredit pemilikan rumah (KPR) tumbuh 9,1% yoy. Sementara kredit pemilikan mobil (“KPM”) meningkat sebesar 28,8% yoy. (sen)