Minggu, 28 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Pelaku Industri Dorong Akses Pendanaan dan Literasi Keuangan di Industri Fintech Lending

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Taralite, bagian OVO Group dan Grab Indonesia dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) mendorong literasi keuangan dan akses terhadap pendanaan produktif di Indonesia. 

Komitmen tersebut mengingat tren industri financial technology (fintech) lending pada awal tahun 2023 yang tercatat positif. 

Berdasarkan statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sejak 2018 hingga
Februari 2023, jumlah total penyaluran pendanaan mencapai Rp 564 triliun. Disalurkan oleh 1 juta pemberi pinjaman kepada 106 juta penerima pinjaman.

Data OJK pada 3 April 2023 menyebutkan, industri fintech lending telah membukukan profit sebesar Rp 98,25 miliar pada Februari 2023.

Tris Yulianta, Direktur Pengawasan Financial Technology OJK menjelaskan, potensi layanan pendanaan di Indonesia masih sangat besar.

Hadirnya layanan fintech lending atau Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI) sudah menjadi mesin penggerak penyaluran dana pinjaman di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. 

“Saat ini terdapat 102 penyelenggara fintech P2P lending yang terus bertumbuh dan dapat menjadi alternatif sumber pendanaan bagi masyarakat. OJK terus mendorong P2P lending meningkatkan porsi penyaluran pendanaan kepada sektor produktif,” terang Tris, Jumat (5/5). 

Baca juga: OJK Mendorong Industri Fintech Lending Genjot Pembiayaan ke Sektor Produktif

Meskipun tren industri fintech lending cenderung positif, hal ini belum berbanding lurus dengan tingkat literasi dan inklusi keuangan Indonesia. 

Salah satu tantangan, rendahnya literasi finansial masyarakat serta akses terhadap pendanaan yang belum merata.

Sunu Widyatmoko, Sekretaris Jenderal AFPI mengajak para pelaku industri fintech lending agar dapat memanfaatkan momentum ini untuk mendorong akses dan edukasi layanan pendanaan bagi masyarakat. 

Khususnya pendanaan produktif bagi kelompok unbanked dan underbanked. Seperti pelaku UMKM dan pekerja lepas. 

“Hal ini guna mendorong inklusi keuangan sekaligus meningkatkan pemulihan ekonomi pasca pandemi di Indonesia, dengan terus menggerakan kegiatan ekonomi di berbagai lapisan masyarakat,” ojar Suni.

Vanessa Prasetyo, Direktur Bisnis Taralite mengatakan, Taralite sebagai salah satu fintech lending yang telah terdaftar di OJK mendukung upaya pemerintah untuk mempercepat tingkat literasi dan akses terhadap pendanaan produktif bagi masyarakat. Khususnya kelompok unbanked dan underbanked. 

“Melalui layanan Taralite, yakni OVO Modal Usaha, kami telah melakukan penyaluran dana modal usaha ke ratusan ribu peminjam di Indonesia. Kami berkolaborasi dengan regulator dan pelaku industri lain mendorong
literasi dan akses terhadap pendanaan produktif di Indonesia,” terang Vanessa. (nin)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER