Minggu, 5 Mei 2024
FINTECHNESIA.COM |

ABATA Luncurkan SmartDEAF, Teknonolgi Assistif untuk Santri Tuna Rungu

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Pesantren khusus anak-anak berkebutuhan khusus (tuna rungu) ABATA meluncurkan teknologi assistif. Teknologi ini membantu para santri dalam melakukan akfitifas harian bersama seperti belajar dan berkomunikasi.

Inovasi SmartDEAF ini berbentuk jam tangan yang memiliki fitur-fitur penolong bagi penggunanya ketika menghadapi situasi sulit atau mendesak. Seperti tersasar ataupun terancam keselamatannya.

Menurut Direktur Pesantren ABATA Indonesia, Mukhlisin Nuryanta, inovasi merupakan kata kunci dari pendidikan di lingkungan pesantren. Sehingga ekosistem yang berada di dalamnya terus berkembang dan tidak stagnan.

SmartDEAF ini ide awalnya berasal dari pengalaman\ ketika ada santri yang kabur dari pesantren. Sehingga merepotkan banyak pihak dalam upaya pencarian.

Kekhawatiran pesantren adalah bagaimana jika santri tersebut mengalami pelecehan seksual karena mereka memiliki keterbatasan dalam berbagai hal, khususnya komunikasi.

“Dari sinilah lahir ide untuk merancang teknologi assistif atau teknologi pendamping untuk mengatisipasi hal-hal yang tidak diinginkan seperti ini,” tuturnya, pekan lalu.

Mukhlisin mengatakan, terdapat tiga fitur utama SmartDEAF. Pertama, tombol darurat saat santri pergi atau tersesat atau terancam keselamatannya.

Mereka cukup menekan tombol darurat yang ada di layar, secara otomatis akan terkirim pesan untuk minta dijemput dan share location di Android guru-gurunya.

Fitur kedua, GPS tracking. Lalu ada pula fitur pengingat akvitifas harian. Sebagaimana alarm yang bergetar pada jam-jam tertentu yang secara visual menampilkan gambar dan aktifitas apa yang harus dilakukan para santri. Misalnya, sholat dhuha.

Menurut Ustad Lisin, panggilan akrab Muhklisin, produk SmartDEAF in akan ditawarkan kepada pihak-pihak lain. Rermasuk juga masyarakat umum yang membutuhkan alat bantu dalam mendamping anak-anak tuna rungu mereka.

Baca juga: Saat Ramadan, Aplikasi KESAN Luncurkan Program Pesantren Digital

Pesantren hafidz Qur’an ABATA yang berlokasi di Manding, Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah tersebut memiliki 43 santri putri dan 6 santri putra berkebutuhan khusus.

Pesantren yang berdiri sejak 2017 ini memang fokus pada anak-anak tuna rungu yang berasal dari daerah di Indonesia. Fokus konten pembelajarannya lebih mengarah kepada akhlak, ibadah, penghafalan Al Qur’an (tahfidz), komunikasi lisan dan isyarat, pengembangan bakat dan minat, serta kewirausahaan.

Pesantren ABATA saat ini membuka kesempatan untuk masyarakat Indonesia yang ingin berkontribusi terhadap pengembangan pesantren. Baik dari sarana fisik maupun kebutuhan harian para santri yang saat ini berjumlah 49 orang.

Sementara sudah ada hampir 200 calon santri tunarungu yang sudah mendaftar belum bisa diterima karena keterbatas daya tampung pesantren. (nin)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER