Minggu, 28 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Riliv Memperluas Akses Kesehatan Mental di Indonesia

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Meluasnya penggunaan media sosial telah memungkinkan orang berbagi cerita dan pengalaman pribadi mereka secara online. Hal ini terkadang berakibat cyberbullying.

Cyberbullying adalah masalah global yang terjadi ketika individu melecehkan, mengintimidasi, atau mengancam orang lain melalui platform digital, seperti media sosial, aplikasi pesan instan, atau forum online.

Di Indonesia, isu mengenai bullying dan cyberbullying telah beredar luas. Sebuah studi tahun 2019 oleh Polling Indonesia dan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyoroti, 49% pengguna internet Indonesia pernah mengalami perundungan di media sosial.

Fenomena tersebut mendorong Audrey Maximillian Herli menyelesaikan masalah tersebut. Sebagai mahasiswa IT di Universitas Airlangga, Surabaya, pada tahun 2015, ia memutuskan memberikan layanan konseling di kampus, agar mahasiswa dapat mengungkapkan perasaannya serta didengarkan.

Baca juga: Informasi Tentang Kesehatan Mental Makin Eksis di Clubhouse

Ia mencari mahasiswa psikologi yang dapat mendengarkan siapa saja yang menceritakan kekhawatiran dan memberikan respons tentang kesulitan emosional dalam suasana santai. Ia menyiapkan aplikasi untuk memfasilitasi layanan ini dan membiarkan teman kampusnya menggunakannya secara gratis.

Setelah itu, Maxi – sapaan akrabnya- bergabung dengan program inkubator lokal yang diselenggarakan oleh pemerintah kota setempat dan akselerator, yang membuatnya menyadari, ia dapat mengubah visinya menjadi bisnis jangka panjang.

Di akhir tahun 2015, Maxi dan saudaranya, Audy Christopher Herli, mengembangkan ide tersebut menjadi Riliv. Ini adalah startup yang menawarkan layanan konseling dan kesehatan mental. Kemudian pada tahun 2022, Riliv menggalang pendanaan yang dipimpin oleh East Ventures.

Pasca pandemi, Maxi mengungkapkan permintaan konsultasi online melonjak sangat tinggi, hingga 800%.

“Semakin banyak orang yang menyadari pentingnya kesehatan mental dan merasakan meningkatkan kualitas hidup mereka, baik secara fisik maupun mental. Selain itu, mereka juga sudah merasa nyaman dengan konsultasi online. Maka, preferensi sistem online masih ada,” kata Maxi, pekan lalu.

Hingga Maret 2023, lebih dari 900.000 orang di seluruh Indonesia telah mengunduh aplikasi Riliv. Dn lebih dari 100 psikolog profesional bermitra dengan Riliv untuk memecahkan masalah pengguna.

Ada tiga fitur favorit Riliv, seperti Counseling, Journal, dan Meditation, untuk pengguna individu dan karyawan perusahaan.

“East Ventures mendukung beberapa startup kesehatan mental, termasuk Riliv. Melalui digitalisasi, kami berharap semakin banyak masyarakat yang dapat mengakses layanan kesehatan di setiap provinsi dan kota yang mungkin belum terakomodasi secara offline.,” kata David Fernando Audy, Operating Partner East Ventures. (jun)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER