Senin, 29 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Kunjungi PLTP Tertua di Kenya, PGEO Kantongi Modal Mengoptimalkan Panas Bumi di Indonesia

BACA JUGA




FinTechnesia.com | PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) mengunjungi Lapangan Olkaria I, lokasi pembangkit listrik panas bumi tertua di Kenya.

Kunjungan ini melengkapi rangkaian agenda emiten berkode saham PGEO itu di Kenya setelah sebelumnya menandatangani nota kesepahaman penambangan potensi bisnis panas bumi dengan AGIL. 

Direktur Utama PGE Julfi Hadi mengatakan banyak pengetahuan yang diperoleh dari kunjungan ke Olkaria I ini, “Salah satunya pemanfaatan teknologi lanjutan (technology advancement) yang sudah diimplementasikan oleh KenGen dan Marubeni dalam operasional PLTP di Olkaria I,” katanya, pekan lalu.

Marubeni merupakan perusahaan asal Jepang yang menjadi main contractor EPCC (Engineering Procurement Construction and Commissioning) untuk Olkaria I Unit 6. Selain di Kenya, Marubeni terlibat dalam EPCC Lumut Balai Unit I milik PGEO.

PLTP tertua Kenya itu memiliki teknologi yang terintegrasi dari berbagai original equipment manufacturer (OEM) di dalam satu komplek. Lapangan Olkaria menerapkan teknologi GWGU (Geothermal Wellhead Generating Unit) di salah satu Unit dengan kapasitas 88,5 MW.

Baca juga: Masuk Daftar Indeks FTSE, Pertamina Geothermal Energy Optimistis Raih Target 1 GW Company

Teknologi ini memungkinkan uap dari kepala sumur langsung masuk ke fasilitas produksi tanpa perlu menunggu kumulasi hingga kapasitas tertentu. Tujuannya membuat produksi listrik menjadi lebih cepat, sehingga dapat monetisasi sumur-sumur yang telah dibor.

PLTP ini juga memanfaatkan air hasil proses pemisahan uap (brine water) yang sudah diproses yang kemudian akan diinjeksi kembali ke reservoir.

Pada kunjungan ke Kenya, Pertamina Geothermal Energy mengunjungi PLTP lainnya yaitu Olkaria III. PGE juga turut mengunjungi Lapangan Longonot, Lapangan Menengai, Akiira Geothermal Project, serta Lapangan Suswa. 

“Kami mendapatkan banyak informasi bagaimana  potensi panas bumi dikelola secara efisien di Kenya,” tutup Julfi. (kai)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER