Minggu, 28 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Tips Memanfaatkan Bonus Demografi Profesional di Bidang Rekrutmen

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Indonesia diprediksi akan mencapai puncak bonus demografi pada tahun 2030. Artinya jumlah penduduk usia produktif akan lebih banyak dibanding usia non-produktif.

Hingga tahun 2022, jumlah penduduk Indonesia mencapai 275,7 juta jiwa. Dan menjadi negara dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia.

Jumlah sebanyak itu, harus dimanfaatkan sehingga bonus demografi bisa terwujud. Mariko Asmara Yoshihara, Co-Founder/Advisor JAC Recruitment Indonesia & Founder of Ango Ventures, membagikan pandanga mengenai bagaimana memanfaatkan usia produktif muda sehingga tercipta bonus demografi.

“Di indonesia ini sekarang banyak generasi di bawah usia 30 tahun, dan pintar-pintar serta tersebar dimana-mana. Generasi muda ini harus bisa dialokasikan ke sektor-sektor yang diinginkan (strategis),” ujar perempuan blasteran Indonesia-Jepang ini, dalam rilis ke FinTechnesia, pekan lalu.

Baca juga: Dukung Pengembangan SDM, ZTE Kerjasama dengan UGM

Mariko yang telah malang-melintang di bidang rekrutmen pengembangan sumber daya manusia (SDM), menitikberatkan satu hal yang harus dimiliki oleh talenta muda yang mulai berkarier maupun lulusan baru yang hendak masuk ke dunia kerja. Yakni skill yang spesifik.

“Fokus ke core job. Harus spesifik (menguasai satu skill). Misalnya belajar Bahasa Mandarin karena ingin berbisnis dengan pengusaha China. Kalau mau pangsa pasar India, ya belajar India (bahasanya),” tambah Mariko.

Selama ini banyak SDM Indonesia yang terlalu generalis. Tidak terfokus pada satu keterampilan sehingga kurang spesifik untuk menjadi seorang spesialis. Selain itu budaya loncat dari satu perusahaan atau bidang juga masih kerap ditemui di kalangan profesional.

“Percaya dulu ke perusahaan, sebelum Anda masuk ke satu perusahaan, belajar perusahaan itu. Kalau sudah, coba komitmen selama 5 tahun. Itu membuat anda punya pengalaman yang berbeda (dibandingkan yang loncat terlalu sering),” ujar Mariko.

Terakhir, Mariko menekankan pendidikan lanjutan sebagai salah satu kunci sukses bonus demografi.

Dari 270 juta lebih penduduk Indonesia, hanya 6% yang mengenyam pendidikan tinggi (universitas, politeknik dan sederajat),” tutup Mariko. (nin)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER