Senin, 6 Mei 2024
FINTECHNESIA.COM |

Perang Israel – Palestina Semakin Panas, Penjahat Siber Tebar Donasi dan Amal Palsu

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Ada saja cara orang mengeruk duit. Kaspersky telah mengidentifikasi kampanye penipuan yang mengeksploitasi konflik Israel-Palestina. Para penyerang berusaha memanfaatkan kesediaan masyarakat membantu mereka yang terkena dampak dengan menipu calon korban agar memberikan donasi, yang pada akhirnya berujung pada pencurian uang.

Penjahat siber telah menyebarkan lebih dari 500 email penipuan dan membuat situs web palsu. Kaspersky mengimbau pengguna tetap waspada dan mengambil langkah proaktif untuk memverifikasi penerima donasi mereka.

Penipuan amal palsu sering terjadi, sering kali mengeksploitasi bencana atau keadaan darurat yang nyata. Sayang, konflik Israel-Hamas juga demikian. Pakar Kaspersky mengamati lonjakan email penipuan yang ditulis dalam bahasa Inggris, yang secara palsu meminta sumbangan bagi mereka yang terkena dampak konflik. Solusi keamanan perusahaan mendeteksi lebih dari 540 email semacam itu.

Penyerang menggunakan teknik rekayasa sosial canggih untuk mengeksploitasi keinginan masyarakat untuk membantu dan mencoba memikat calon korban agar memberikan donasi palsu. Penyerang menyamar sebagai organisasi amal dan menggunakan bahasa emosional untuk membujuk pengguna agar mengeklik tautan situs web penipuan, dan kemudian mereka akan diminta untuk berkontribusi. Email penipuan ini datang dari berbagai alamat.

Dalam email ini, penipu mencoba membuat beberapa variasi teks untuk menghindari filter spam. Misalnya, mereka menggunakan berbagai frasa ajakan berdonasi. Seperti ‘kami menyerukan belas kasih dan kebajikan Anda’ atau ‘kami menyerukan empati dan kemurahan hati Anda,’ dan mengganti kata-kata seperti ‘bantuan’ dengan sinonim seperti ‘dukungan’, ‘bantuan’. dan sebagainya.

Baca juga: Kaspersky Mengungkap Penipuan Online Lintas Platform, Termasuk Aplikasi Palsu

“Selain itu, mereka mengubah tautan dan alamat pengirim. Solusi keamanan siber yang kuat dapat mencegah taktik ini,” kata Andrey Kovtun, pakar keamanan di Kaspersky, pekan lalu.

Tautan dalam email mengarah ke situs web penipuan. Situs web ini memberikan konteks kepada pengguna tentang konflik, menampilkan foto, dan mendorong mereka memberikan donasi. Penipu memfasilitasi transfer uang dengan mudah, menawarkan opsi untuk berbagai transaksi mata uang kripto – Bitcoin, Ethereum, Tether, hingga Litecoin.

Untuk menghindari penipuan, ada baiknya untuk memeriksa halaman secara menyeluruh sebelum berdonasi. Situs palsu sering kali tidak memiliki informasi utama tentang penyelenggara amal, penerima, dokumentasi legitimasi, atau kurang transparan mengenai penggunaan dana. Sebaiknya terapkan langkah-langkah keamanan berikut.

  • Memeriksa situs web dan kredensial badan amal tersebut. Badan amal yang sah akan didaftarkan — Anda harus memeriksa ulang kredensial organisasi di basis data yang diketahui untuk memastikan keasliannya.
  • Mendekati organisasi amal secara langsung untuk berdonasi atau menawarkan dukungan. Untuk berdonasi secara online, ketikkan alamat situs amal akan lebih aman daripada mengklik link.
  • Jika Anda tidak yakin mengenai organisasi yang telah Anda periksa, rujuk ke organisasi terkenal yang memberikan dukungan kemanusiaan seperti badan bantuan PBB.
  • Mengingat bahwa individu yang terkena dampak krisis kemungkinan besar tidak akan menghubungi Anda secara langsung untuk meminta donasi– terutama orang asing yang tidak Anda kenal. Berhati-hatilah terhadap permintaan pengiriman uang.
  • Tetap waspada. Situs web palsu mungkin terlihat hampir mirip dengan situs amal asli, hanya detail tempat mengirim donasi yang menjadi satu-satunya perbedaan. Kesalahan ejaan atau tata bahasa sering kali menunjukkan halaman palsu.
  • Berhati-hatilah dalam bermedia sosial. Media sosial adalah cara yang berguna bagi badan amal untuk berkomunikasi dengan masyarakat dan meminta donasi. Namun jangan berasumsi permintaan donasi di Facebook, Twitter, Instagram, atau YouTube adalah sah hanya karena ada teman yang menyukai atau membagikannya. Luangkan waktu untuk meneliti kelompok sebelum berdonasi. (kai)

BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER