Minggu, 28 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Genjot Penetrasi Asuransi di Indonesia, JULO Gandeng BPJS Ketenagakerjaan

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menggandeng PT JULO Teknologi Finansial meluncurkan JULO Peduli. Ini adalah layanan yang memudahkan akses layanan asuransi bagi masyarakat Indonesia melalui penggunaan kredit digital – pada 15 Desember 2023. 

Selain itu, JULO Peduli memberikan layanan perlindungan asuransi gawai dari berbagai risiko kerusakan. Kolaborasi tersebut merupakan inisiatif pertama kalinya di Indonesia oleh perusahaan teknologi finansial karya anak bangsa dan pemerintah dalam memberikan akses pelayanan kepada masyarakat luas di tanah air.

Melalui JULO Peduli, kolaborasi JULO dan BPJS Ketenagakerjaan menyediakan perlindungan asuransi secara otomatis bagi pengguna kredit digital JULO dalam bentuk perlindungan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) dalam segmentasi kepesertaan pekerja Bukan Penerima Upah (BPU). Berdasarkan data BPJS Ketenagakerjaan sampai November 2023, tercatat sebanyak 51.303 orang merupakan peserta aktif program perlindungan BPJS Ketenagakerjaan. 

Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan DKI Jakarta, Deny Yusyulian menyampaikan, JULO adalah salah satu mitra yang peduli akan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. 

BPJS Ketenagakerjaan berharap sinergisme yang terbangun selama ini dapat terus ditingkatkan. Khususnya dalam ragam kesempatan kerja sama ke depan terkait dengan penambahan kanal pembayaran dan kanal pendaftaran BPJS Ketenagakerjaan terintegrasi dalam aplikasi JULO. 

“Besar harapan kami bahwa keberlanjutan kerjasama bisnis BPJS Ketenagakerjaan dan JULO tidak hanya membawa dampak positif bagi kemajuan JULO, namun juga bagi coverage perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan untuk peserta BPJS Ketenagakerjaan,” terang Deny, Selasa (19/12).

Baca juga: Gandeng eFishery, JULO Perluas Akses Kredit Sektor Perikanan

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tingkat penetrasi asuransi di Indonesia berada di 2,75% pada 2023. Angka tersebut tergolong rendah dibandingkan dengan negara lain, seperti Singapura dan Malaysia. Minimnya literasi dan keterjangkauan produk asuransi menjadi faktor utama dalam menghambat penetrasi tersebut. 

BPJS Ketenagakerjaan berharap kolaborasi dengan JULO dapat membantu publik untuk lebih memahami pentingnya asuransi, seiring dengan menyediakan layanan yang mudah dan terjangkau.

“Kerjasama sejak 2022 dengan BPJS Ketenagakerjaan, salah satu inisiatif penting bagi JULO sebagai penyedia layanan kredit digital inovatif dengan berbagai layanan yang memudahkan masyarakat Indonesia. Salah satunya untuk memperkenalkan perlindungan Jaminan Sosial dengan mekanisme prinsip asuransi yang terjangkau dan mudah, ujar Head of Partnership JULO, William Eka. 

Layanan JULO Peduli mencakup asuransi jiwa dalam bentuk Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), santunan uang tunai atau pelayanan kesehatan dari BPJS Ketenagakerjaan dalam kasus kecelakaan kerja. Layanan dari JULO juga mencakup Jaminan Kematian (JKM).

Pembayaran manfaat dari program BPJS Ketenagakerjaan akan diberikan kepada ahli waris apabila pihak tertanggung meninggal dunia di luar kecelakaan kerja. Dengan cakupan meliputi pengguna JULO di seluruh Indonesia, asuransi gawai turut tersedia untuk seluruh pengguna dengan perlindungan mencapai Rp1 juta dan dapat diklaim pada berbagai pusat layanan resmi di seluruh Indonesia. Kedua layanan tersebut dapat digunakan dengan mudah dan cepat melalui aplikasi JULO.

CEO dan Co-Founder JULO, Adrianus Hitijahubessy menambahkan, JULO merupakan innovative credit digital credit platform pertama di Indonesia yang menyediakan asuransi jiwa dan gawai melalui JULO Peduli. Sehingga pengguna dapat senantiasa terhubung dengan aplikasi JULO untuk memenuhi kebutuhan finansial sehari-hari. 

“Demografi Indonesia dengan 60 persen anak muda yang sudah terpapar teknologi, semakin membuat kami yakin bahwa inovasi ini dapat mendukung OJK dalam mendorong penetrasi asuransi di Indonesia mencapai 3,2% pada 2027. Dengan adanya layanan JULO Peduli, diprediksi kami akan memiliki pengguna lebih dari 2.4 juta pada 2024 secara keseluruhan,” ujar Adrianus. (kai)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER