Jumat, 26 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Pengguna Boikot WhatsApp, Telegram Ketiban Berkah

BACA JUGA




Setiap obrolan di Telegram telah dienkripsi secara aman sejak aplikasi pertama diluncurkan. Berbeda dengan beberapa aplikasi private messaging lainnya yang hanya menggunakan protokol enkripsi umum.

Telegram memiliki Secret Chats yang end-to-end dan Cloud Chats yang juga menawarkan penyimpanan cloud yang aman dan terdistribusi secara real-time. Enkripsi server-client Telegram digunakan pada Cloud Chats (obrolan pribadi dan grup).

Sementara bagi mereka yang membutuhkan privasi lebih, Secret Chats yang hanya dimiliki Telegram ini menggunakan lapisan tambahan enkripsi client-client yang tidak akan meninggalkan jejak di server.

Mendukung pesan yang bisa dihapus secara otomatis dan tidak mengizinkan pesan untuk di-forward. Selain itu, Secret Chats bukan bagian dari cloud Telegram dan hanya dapat diakses di perangkat asal.

Berarti hanya pengguna dan penerima yang dapat membaca pesan tersebut. Ttdak ada pihak lain yang dapat menguraikan, termasuk Telegram sendiri. Meskipun begitu, semua data, apapun jenisnya, dienkripsi dengan cara yang sama ā€“ baik itu teks, media, atau file.

Enkripsi Telegram didasarkan pada enkripsi AES simetris 256-bit, enkripsi RSA 2048-bit, dan Diffie ā€“ Hellman yang mengamankan pertukaran kunci. Karenanya setelah koneksi end-to-end yang aman telah terjalin, Telegram akan menghasilkan gambar yang memvisualisasikan kunci enkripsi untuk obrolan pengguna.

Pengguna kemudian dapat membandingkan gambar yang ada pada perangkatnya dengan gambar pada perangkat lawan bicara pengguna. Jika kedua gambar tersebut sama, maka dapat dipastikan bahwa koneksi aman. Dan tidak akan ada serangan man-in-the-middle. (eko)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER