Direktur Utama PT Telkom Indonesia Tbk, Ririek Ardiansyah menyatakan, aplikasi akan dikembangkan dengan melengkapi beragam fitur yang memudahkan masyarakat di era kenormalan baru. “Kita lengkapi juga dengan berbagai fitur tambahan yang akan berevolusi. Nanti mobilitas masyarakat bisa lebih mudah daripada harus membawa kartu atau surat bukti bebas Covid-19,” ujarnya.
Menurut Ririek, PeduliLindungi juga akan digunakan untuk mengelola kunjungan wisatawan dari luar negeri. Khususnya di sepuluh destinasi wisata unggulan. “Ultimate-nya kita ingin agar kegiatan ekonomi bisa berjalan dan risiko pandemi Covid-19 bisa dikurangi,” jelasnya.
Melalui integrasi tersebut, masyarakat umumnya dapat mengakses langsung aplikasi PeduliLindungi di Gojek. “Di samping itu, pengguna Gojek mendapatkan informasi manfaat berpartisipasi PeduliLindungi melalui link di shuffle card dan inbox aplikasi Gojek serta media sosial,” jelas Ramli.
Keberadaan aplikasi PeduliLIndungi dalam ekosistem Gojek diharapkan meningkatkan partisipasi pengguna Gojek, “Baik konsumen, mitra driver, maupun mitra UMKM GoFood -dan masyarakat Indonesia dalam upaya pelacakan dan meredam penyebaran pandemi Covid-19,” papar Ramli.
Sementara itu, Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintahan Gojek, Shinto Nugroho mengatakan, PeduliLindungi merupakan aplikasi sangat penting. Sehari-hari, tidak dilepaskan dari jejak bepergian setiap orang. Sehingga seseorang tidak hanya untuk melindungi diri sendiri tetapi juga orang di sekitarnya.
“Kita targetkan 1 juta yang download PeduliLindungi dalam 6 bulan, tapi ini baru diluncurkan satu pekan saat ini jumlah yang men-download dengan push dari aplikasi Gojek sudah sekitar 82.000,” kata Shinto. (eko)