Senin, 29 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Tiga Start up Ikut Akselelator dari Gojek

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Gojek Xcelerate, program akselerator startup dari Gojek dan Digitaraya, memperkenalkan tiga startup inovatif yang dinilai paling berdampak sosial positif pada Rabu (1/7).

Tiga startup yang mengikuti Gojek Xcelerate sejak September 2019 lalu adalah Jejak.in, solusi teknologi layanan lingkungan hidup. Lalu, Etanee, platform rantai pasok digital yang menghubungkan ekosistem industri pangan dari hulu ke hilir. Dan Qlue, aplikasi pelaporan publik untuk berbagai masalah sosial dan lingkungan di kota, seperti limbah, lampu lalu lintas yang rusak, dan parkir ilegal.

Tiga startup itu merupakan bagian dari 35 startup yang dilatih Gojek Xcelerate selama 6 bulan sejak September 2019. Program pelatihan terbagi dalam 4 angkatan.

Di antaranya lima startup tanah air di bidang machine learning, 10 startup Asia Pasifik dengan pemimpin perempuan. Lalu 9 startup tanah air di bidang daily consumer innovation, dan 11 startup tanah air dengan model bisnis direct-to-consumer.

Senior System Engineer Gojek, Giri Kuncoro mengatakan, allumni startup Gojek Xcelerate punya potensi besar untuk mengembangkan inovasi teknologi di bidangnya masing-masing. “Lewat puncak acara Gojek Xcelerate Xcellence ini, kami berharap para startup dapat bertemu dan membangun kolaborasi satu sama lain,” katanya, Rabu 1/7)

Ketiga startup paling inovatif yang dipilih oleh panel Gojek Xcelerate dianggap mampu menciptakan dampak sosial luas yang bisa mengatasi tantangan masyarakat secara sistemik.

Jejak.in, startup bidang lingkungan mengembangkan sistem sensus pemantauan tumbuh kembang pohon dan tanaman di suatu area menggunakan perangkat lunak dan Artificial Intelligence (AI). Laporan data dan analisa aktual bisa diakses langsung secara online maupun offline.

Kegiatan penanaman, perawatan, dan pengawasan dalam program konservasi yang dilakukan oleh Jejak.in dengan mitra-mitranya, membantu perekonomian kelompok-kelompok masyarakat di sekitar area konservasi selama masa pandemi ini.

Start up agritech Etanee mengembangkan model distribusi bahan pangan melalui pemberdayaan agen mikro sebagai agregator. Hal ini sekaligus membantu masyarakat yang terdampak COVID-19 bisa tetap mendapatkan penghasilan di tengah masa pandemi.

Qlue, mengembangkan ekosistem smart city di Indonesia dengan menambahkan fitur pengawasan thermal dan sistem komputer berbasis artificial Intelligence (AI) untuk memonitor perkembangan COVID-19 di dalam kota. Sebelumnya, inovasi Qlue telah membantu masyarakat DKI Jakarta dalam penanggulangan sampah, banjir, bahkan menekan kriminalitas, dengan kemampuan facial recognition dan live reporting yang dapat diakses oleh seluruh warga.


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER