Jumat, 26 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Schneider Electric Siap Dukung E-Commerce

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Schneider Electric mengungkapkan, pertumbuhan transaksi e-commerce yang terus meningkat perlu dibarengi pengelolaan operasional yang lebih sustainable.

E-commerce tengah menghadapi dua tantangan besar. Yaitu tuntutan terhadap pemenuhan pengalaman transaksi terbaik tanpa hambatan, serta desakan global terhadap dekarbonisasi.

Penguatan infrastruktur digital secara andal, terintegrasi dan efisien menjadi salah satu kunci utama untuk mencapai tujuan sustainability.

Dengan dominasi konsumen usia muda yang digital dan tech-savvy, mendorong industri e-commerce dan teknologi di Indonesia bertumbuh dinamis dan cepat.

Tentunya pertumbuhan sektor ecommerce yang pesat ini semakin meningkatkan kebutuhan akan data center yang dapat menyimpan, mengelola dan transfer data secara cepat dan dapat diandalkan.

Di sisi lain, pengelolaan data center juga dituntut mengonsumsi energi secara lebih efisien. Agar dapat mengurangi dampak emisi karbon terhadap kelestarian lingkungan.

Data center sebagai tumpuan dalam pengembangan ekosistem digital ini harus dikelola secara lebih efisien, cerdas, adaptif, dan berkelanjutan.

Data center menjadi penyumbang konsumsi energi terbesar di industri TI. Diperkirakan akan mengkonsumsi 8,5% listrik global pada tahun 2035 mendatang.

Yana Achmad Haikal, Business Vice President Secure Power Schneider Electric Indonesia & Timor Leste mengatakan, data center masa depan diharapkan mengonsumsi listrik lebih sedikit tanpa mengorbankan reliability (keandalan).

Hal ini dimungkinkan dengan melakukan digitalisasi pengelolaan energi dan otomasi. Memanfaatkan software management tool seperti EcoStruxure IT & Asset Advisor untuk meningkatkan visibilitas dan kontrol menyeluruh terhadap operasional data center.

“Dengan begitu, produktivitas dan waktu uptime juga akan semakin meningkat, sekaligus dapat menekan biaya listrik,” kata Yana, pekan lalu.

“Penggunaan sumber listrik terbarukan dan ramah lingkungan seperti panel surya juga dapat menjadi solusi alternatif pengelolaan data center yang lebih hijau. Mengingat biaya energi berkontribusi sekitar 40 persen dari biaya operasional,” lanjut Yana.

Bima Laga, Ketuay Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) menegaskan optimismenya terhadap pertumbuhan transaksi perdagangan digital Indonesia. “Potensi pertumbuhan perdagangan digital di Indonesia masih sangat besar. Perbandingan besarnya total jumlah penduduk, jumlah pengguna internet, serta konsumen e-commerce masih memiliki gap yang cukup besar untuk bisa digapai lebih optimal,” ujar Bima. “Pandemi selama dua tahun belakangan memiliki sisi positif di mana masyarakat semakin cepat untuk beradaptasi dengan teknologi di semua sektor, termasuk perdagangan. Saat ini masyarakat semakin mendalami manfaat teknologi digital yang ternyata bisa diterapkan di semua aspek kehidupan.”


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER