Selasa, 30 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Indosat Ooredoo Hutchison dan CGV Luncurkan Save Our Socmed 2022

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) bersama CGV meresmikan program literasi digital Save Our Socmed (S.O.S) melalui kompetisi film pendek. Program ini menyasar pelajar, mahasiswa, dan umum dengan total hadiah Rp100 juta. S.O.S. disertai dengan pelatihan pembuatan film gratis di bioskop-bioskop CGV di 10 kota Indonesia bagi para pendaftar.

Acara dengan tema “Waspada Flex Culture, Stay Humble!” ini diinisiasi menanggapi fenomena flexing. Banyak anak-anak Gen-Z makin kerap memamerkan kekayaan dan menyombongkan diri di media sosial yang memberi dampak negatif. Sebab, flexing menyebabkan rasa fear of missing out (FOMO), kurang percaya diri, merusak mental pribadi, dan mempengaruhi produktivitas.

Lewat S.O.S, IOH berharap bisa menginspirasi anak muda Indonesia agar menggunakan internet untuk hal-hal produktif, kreatif, dan positif.

Direktur & Chief Regulatory Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Muhammad Buldansyah mengatakan, lewat program ini, pihaknya ingin memberikan keterampilan digital dan mengajak anak muda untuk memanfaatkan media sosial sebagai sarana  meningkatkan kreativitas dengan membuat konten positif.

“Sehingga, anak muda yang jadi pengguna terbesar internet bisa memamerkan kreativitas mereka alih-alih terbawa flex culture,” kata Danny – sapaan Buldansyah, Senin (5/9).

Pasalnya, berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dari total 210 juta pengguna internet Indonesia periode 2021–2022, sebanyak 99,16% pengguna ada di kelompok usia 13-18 tahun.

Meski pengguna internet di kalangan anak muda sangat besar,  data Digital Civility Index (DCI) Microsoft menunjukkan terdapat peningkatan konten dan perilaku negatif di media sosial.

Berdasarkan survei tersebut, 30% responden menyebut kesopanan di sosial media memburuk selama pandemi. Lalu tolong-menolong berkurang 11%, sikap tidak saling mendukung berkurang 8%, rasa kebersamaan juga menurun 11%. Dampaknya, flex culture menjadi kontributor yang menyebabkan lebih dari 19 juta anak-anak Indonesia berusia 15 tahun ke atas mengalami depresi.

Literasi Digital S.O.S dilaksanakan untuk meneruskan kesuksesan S.O.S pada tahun 2021 lalu. Lewat kegiatan CSR pilar pendidikan digital ini, IOH membuat kompetisi dan webinar terkait cyber bullying, hoaks, dan kekerasan berbasis gender online (KBGO). Hasil seluruh karya dari peserta kompetisi tersebut berhasil disaksikan oleh 2,3 juta penonton.

Produser Maxima Pictures, Ody Mulya Hidayat berharap melalui bisa menggali potensi anak muda Indonesia yang luar biasa.

“Saya yakin mereka bisa menjadi penggerak industri perfilman di Indonesia ke depan. Saya sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan seperti ini, di samping itu program ini juga memiliki nilai edukasi yang bermanfaat bagi masyarakat,” kata Ody. (nin)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER