Senin, 29 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

KoinWorks Meningkatkan Akses Keuangan bagi UMKM dengan Google Cloud

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Apa yang terjadi pada usaha mikro, kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia ketika mereka membutuhkan pinjaman tetapi memberikan pinjaman itu dianggap berisiko?

Mengingat pembiayaan UMKM terhambat di tanah air akibat persyaratan agunan pada saat mengajukan pinjaman, banyak bisnis online semakin beralih ke KoinWorks, salah satu superapp keuangan terkemuka di Indonesia.

Perusahaan jasa keuangan digital berbasis di Jakarta ini membantu UMKM mengatasi tantangan ini dengan menyederhanakan akses keuangan dan meningkatkan literasi keuangan.

Saat ini, KoinWorks melayani lebih dari dua juta pengguna di Indonesia sebagai toko serba ada, menyediakan akses untuk pinjaman, investasi, neobanking, penagihan, dan produk pembelajaran di superapp-nya.

Dengan nama-nama seperti Tokopedia dan Shopee dalam daftar kliennya, KoinWorks telah berhasil mengubah sektor UMKM di Indonesia. Namun, transformasi ini membutuhkan pendekatan inovatif terhadap pemberian pinjaman, yang diwujudkan oleh timnya melalui data dan kecerdasan buatan (AI).

“Bagaimana kami bisa menilai kredit UMKM? Itulah pertanyaan terbesarnya,” kata Jonathan Bryan, Chief Wealth Management Officer di KoinWorks.

“Pada tahun pertama kami, KoinWorks bekerja secara eksklusif dengan UMKM e-commerce karena mereka memiliki banyak data yang dapat kami gunakan untuk menilai kredit mereka.” terang Jonathan Bryan, Chief Wealth Management Officer KoinWorks.

Data ini mencakup data transaksi, total inventaris gudang, dan lain-lain, yang menyerupai proses know-your-customer (kenali pelanggan anda) dan know-your-business (kenali bisnis anda) yang biasanya dilakukan oleh bank,” tambahnya.

Titik-titik data ini dimasukkan ke dalam model penilaian KoinWorks yang mencakup lima C, yaitu character, capability, condition, capital & collateral (karakter, kemampuan, kondisi, modal ekonomi, dan jaminan). Model ini juga mempertimbangkan kelayakan kredit melalui data yang diambil dari Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil), biro kredit Indonesia, dan platform sumber terbuka seperti Google Business Profile.

Namun, kemampuan menjalankan model penilaian secara produksi merupakan tantangan besar bagi startup ini. Mereka membutuhkan platform cloud yang tepat untuk membantu menskalakan penawaran produknya serta memungkinkan penilaian cepat, sehingga pengalaman pengajuan pinjaman menjadi semulus mungkin bagi para UMKM.

Baca juga: Puncak Acara Grand Launching KoinWorks NEO Usai

Ketika KoinWorks ingin mengembangkan tumpukan teknologi berbasis cloud mereka, timnya memiliki beberapa pertimbangan penting, termasuk persyaratan regulasi dan penggunaan terbaik untuk alur kerja mereka. 

Tim KoinWorks menemukan bahwa Google Cloud dapat memenuhi ketiga persyaratan penting ini. Meskipun tim sebelumnya telah membangun superapp mereka di atas platform warisan cloud-as-a-service (cloud sebagai layanan), pada saat itu mereka berkembang pesat dan perlu mengatasi titik sempit komputasi dan melakukan penskalaan secara lebih hemat biaya untuk melayani ratusan ribu UMKM.

Kemungkinan yang ditawarkan oleh layanan mikro di Google Kubernetes Engine (GKE) diidentifikasi sebagai solusi yang tepat untuk membantu KoinWorks mencapai rencana pertumbuhannya ke depan.

Google Cloud ditentukan sebagai platform yang paling cocok untuk para insinyurnya karena merupakan “rumah Kubernetes,” menurut Kepala Infrastruktur KoinWorks, Mirasz Albari.

“”ami menentukan bahwa satu atau beberapa produk atau fitur tidak berperforma baik, kami dapat dengan mudah meninjau kembali dan mengkonfigurasi ulang penggunaannya sesuai kebutuhan kami. Melakukan pengujian daya tahan terhadap sistem kami guna menemukan jumlah pemanfaatan yang tepat untuk fitur dan produk juga mudah,” jelas Albari. (iwa)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER