Senin, 29 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Kecerdasan Buatan Menggenjot Efisiensi Operasional Peritel Indonesia

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) terus dieksplorasi di berbagai sektor, tak terkecuali ritel. Penggunaannya menjadi salah satu topik hangat di lingkup industri riteli.

Pemanfaatan AI dapat menyederhanakan dan meningkatkan kinerja bisnis. Sejauh ini AI sudah banyak dimanfaatkan untuk layanan pelanggan. Hal ini dibuktikan dengan kenaikan sebesar 40% pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) antara tahun 2021 dan 2027 di wilayah Asia Pasifik.

Namun demikian, jika melihat kondisi di Indonesia saat ini, penerapan AI untuk ritel belum sampai menghasilkan automasi atau augmentasi proses yang signifikan.

Menurut penyedia solusi perencanaan ritel terpadu terkemuka, RELEX Solutions, mengintegrasikan AI ke dalam peramalan permintaan dan pengoptimalan inventaris sangat memungkinkan. Secara konsisten dapat meningkatkan ketersediaan produk, mengurangi limbah, menyederhanakan proses distribusi, dan meningkatkan efektivitas operasional dalam distribusi dan toko. Hal ini terutama berlaku untuk industri ritel, di mana kegiatan operasi pasar dilakukan dalam skala yang sangat cepat dan besar. 

Baca juga: ChatGPT, Dapatkah Menangkal Serangan Siber yang Diinisiasi Kecerdasan Buatan?

“Operasional bisnis harus dipastikan berjalan dengan lancar bahkan di tengah perubahan. Penerapan AI di industri ritel merupakan suatu keharusan bagi bisnis untuk mendorong profitabilitas sekaligus memangkas biaya,” ujar Kristie Davison, Vice President APAC RELEX Solutions, belum lama ini.

Menurutnya, AI membantu peritel memangkas biaya berlebih dan mengelola arus kas mereka untuk keberlanjutan bisnis yang lebih baik. Penerapan AI dalam operasional ritel harian menawarkan sejumlah manfaat bagi peritel Indonesia.

Pertama, mengurangi biaya operasional melalui prakiraan permintaan otomatis. Kedua, membantu efisiensi pengelolaan inventaris omnichannel. Ketiga, memunculkan pengalaman pelanggan yang lebih baik

Jika peritel sampai kehabisan stok, mereka dapat kehilangan penjualan hingga pelanggan. Efisiensi operasi pengisian ulang peritel sangat penting untuk menjaga kepuasan pelanggan dan profitabilitas bisnis.

Namun, sebuah studi terbaru RELEX Solutions menemukan, hampir 50% peritel tidak mengetahui berapa banyak stok yang mereka miliki di setiap toko. Ini kemudian menimbulkan  kesenjangan dalam pendekatan strategis untuk keakuratan dan tingkat efektivitas pemesanan yang dilakukan perusahaan-perusahaan tersebut.

Untuk tetap berada di radar konsumen, peritel perlu memprioritaskan sistem pengisian stok barang yang efisien dan memenuhi kebutuhan pelanggan tanpa membebani sumber daya.

Mengingat konsumen dapat berbelanja kapan saja dan di mana saja, teknologi AI dan pembelajaran mesin membantu merek menjaga jumlah inventaris yang tepat, memperkirakan perubahan permintaan, dan menyesuaikan pesanan pengisian ulang, sehingga mendorong peningkatan layanan, penjualan, dan kepuasan pelanggan. (nin)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER