Senin, 29 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Freeport Indonesia Ungkap Strategi Memangkas Emisi

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Keberadaan moda transportasi tenaga listrik rendah emisi menjadi alternatif masyarakat mendukung dan berpartisipasi dalam upaya menekan emisi karbon.

Seiring meningkatnya permintaan kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) dan pengembangan listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT), permintaan tembaga dunia meningkat. Terlebih, sekitar 70% kebutuhan tembaga dunia adalah untuk menghantarkan listrik.

PT Freeport Indonesia (PTFI) menggarisbawahi peran penting tembaga dalam mendukung ekosistem energi terbarukan dan elektrifikasi. Kendaraan listrik membutuhkan tembaga empat kali lipat lebih banyak daripada mobil konvensional, dan 70% tembaga di dunia digunakan untuk menghantarkan listrik.

“Dengan kata lain, listrik tidak sampai ke konsumen tanpa tembaga,” ujar Presiden Direktur PTFI Tony Wenas, Rabu (27/9).

Baca juga: Freeport Gunakan Teknologi 5G Underground Smart Mining dari Telkomsel 

PTFI berkomitmen mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 30% pada tahun 2030. Caranya,merumuskan strategi dekarbonisasi yang berfokus pada bisnis dan operasional pertambangan.

Pada tahun 2022, PTFI berhasil menekan emisi dari kegiatan operasional tambang bawah tanah sebesar 22%. Salah satu inovasi yang dilakukan dalam upaya tersebut adalah dari penggunaan alat angkut bijih tambang bertenaga listrik. 

“Kami menggunakan sistem kereta listrik otomatis bawah tanah yang dapat mengangkut 110.000 ton bijih per hari, menggantikan truk-truk besar berbahan bakar diesel. Alat angkut ini mampu mengurangi emisi karbon sekitar 80 ribu metrik ton per tahun,” ungkap Tony Wenas.

Upaya lain PTFI mengurangi emisi adalah menggunakan pembangkit listrik (power plant) baru berteknologi dual fuel engine baik pada kegiatan operasi di hulu maupun hilir.

Saat ini, PTFI meningkatkan penggunaan energi berkelanjutan dengan mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) berkapasitas 128 MW, yang akan ditingkatkan menjadi 168 MW. PTFI juga merencanakan penggantian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang menggunakan batubara dengan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) berkapasitas 267 MW pada tahun 2027. (iwa)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER