Senin, 29 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Teknologi 3D Printing Diharapkan Menjawab Kelangkaan Alat Tes Corona

BACA JUGA


Menjawab kelangkaan alat pendeteksi covid


Menyambut anjuran pemerintah tersebut, United Additive Manufacturing sedang menjajaki mitra di Indonesia untuk menduplikat fasilitas mereka yang ada di Singapura ke Indonesia. Saat ini fasilitas cetak 3D United Additive Manufacturing di Singapura mampu mencetak berbagai materi. Seperti plastik untuk swab stick dan kebutuhan industri lain termasuk cetak 3D metal.

Untuk diketahui, cetak metal dengan 3D printer industrial merupakan salah satu teknologi mutakhir. Bentuknya sangat kompleks yang tidak mungkin bisa dibuat dengan cara tradisional bisa dicetak dengan metal 3D printer.

Adapun materi yang bisa digunakan seperti aluminium, stainless steel, nikel alloy, cobalt chrome dan titanium. “Cetak 3D metal sudah digunakan untuk berbagai aplikasi dari industri, kesehatan. Seperti implan Titanium sampai mesin roket yang lebih efisien dan kompak,” ungkap Sugianto.

Dengan hadirnya teknologi 3D printing ini diharapkan problem kelangkaan alat test coivid seperti swab stick bisa cepat teratasi.

Printer 3D tidak seperti printer pada umumnya. Masyarakat kebanyakan hanya mengenal printer untuk mencetak hasil yang berbentuk dua dimensi (2D). Misalnya gambar dan tulisan Pada 3D printer, objek yang dicetak merupakan sesuatu yang akan berbentuk tiga dimensi (3D).

Model 3D yang sedang dicetak tersebut akan melalui proses pencetakan layer per layer. Seluruh proses tersebut sering dikenal dengan istilah prototyping atau 3D Printing.

Saat ini 3D printer lebih banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang membutuhkan konsep mengenai bisnisnya. Untuk membuat konsep tersebut, perusahaan memerlukan proses yang cepat. Pada kasus tersebut 3D printer selalu menjadi jawaban.

Perlu diketahui bahwa 3D Creation (3D Design, 3D Printing, and 3D Printer) merupakan teknologi yang kedepannya akan banyak digunakan oleh semua orang. “Dengan melihat perkembangan saat ini, 3D printing tidak hanya digunakan oleh perusahaan bisnis berskala besar semata, perushaan UMKM pun bahkan pribadi pun bisa memanfaatkan teknologi ini,” pungkas Sugianto, pekan lalu. (yof)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER