Senin, 29 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Saat Pandemi, XL Axiata Mencetak Laba Bersih Rp 1,02 Triliun

BACA JUGA




Di sepanjang triwulan ketiga 2021 ini, biaya operasional meningkat 1% dari kuartal sebelumnya (QoQ). Antara lain biaya penjualan dan pemasaran yang meningkat karena pertumbuhan distribusi yang bertambah luas. 

Selanjutnya, biaya infrastruktur juga meningkat karena upaya perluasan jaringan yang juga terus dilakukan ke berbagai wilayah. Biaya regulasi meningkat karena kenaikan biaya frekuensi.

Juga biaya overhead meningkat karena biaya konsultasi yang lebih tinggi sebagai akibat dari proyek yang sedang berlangsung. 

Di sisi lain, biaya karyawan bisa dijaga tetap lebih rendah. Demikian juga biaya interkoneksi dan biaya langsung lainnya.

Pendapatan dari data di periode triwulan ketiga 2021 terus tumbuh, dan mencapai Rp 6 triliun. Meningkat sebesar 2% dari kuartal sebelumnya (QoQ).

Pencapaian ini sekaligus meningkatkan kontribusi pada total pendapatan layanan menjadi sebesar 95%. Meningkat dibandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar 94%. 

Pendapatan data ini tidak terlepas dari pertumbuhan trafik di sepanjang triwulan ketiga 2021, sebesar 10% QoQ. Dari 1.572 petabyte (PB) menjadi 1.722 PB. 

Jika menggunakan penghitungan selama periode sembilan bulan, trafik data meningkat setinggi 34% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

XL Axiata tetap mampu menjaga posisi neraca dalam posisi sehat dan terkendali, meskipun jumlah utang meningkat di periode sembilan bulan. Tercatat, utang kotor meningkat 25% yoy dan utang bersih meningkat 28% yoy. 

Free cash flow (FCF) berada pada tingkat yang sehat, meskipun turun sebesar 26%, ke angka Rp 3,6 triliun. Ini karena peningkatan belanja modal (capex) untuk mendukung pembangunan jaringan dan peningkatan pelayanan kepada pelanggan.

Untuk rasio utang bersih terhadap EBITDA juga masih baik mencapai 0,5 kali. Perusahaan tidak memiliki utang berdenominasi dollar AS. 

Sebesar 70% dari pinjaman yang ada saat ini berbunga floating. Pembayarannya dikelola hingga dua tahun ke depan.

Untuk membiayai pembangunan jaringan dan mendorong pertumbuhan pendapatan, XL Axiata telah membelanjakan biaya modal alias capital expenditure (capex) lebih besar. 

Hingga periode sembilan bulan 2021,capitalized capex meningkat 25% yoy menjadi Rp 6,4 triliun. Sedangkancommitted capex meningkat 24% YoY menjadi Rp 4,5 triliun. (yof)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER