Senin, 29 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Jejakin dan Microsoft Berkongsi Mewujudkan Masa Depan Rendah Karbon

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Cuaca ekstrem mengakibatkan kekeringan, kebakaran hutan, kelaparan, banjir, dan gelombang panas dengan frekuensi yang mengkhawatirkan.

Efek perubahan iklim yang begitu nyata akan terus mengakibatkan dampak negatif bagi ekosistem dan masyarakat di seluruh dunia. Guna mengatasi situasi ini, kolaborasi antara pemerintah dan bisnis dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau sangat diperlukan, dengan sektor swasta memegang peranan penting untuk mentransisi pledge menjadi progress.

Begitu pula di Indonesia. Kolaborasi untuk memenuhi target Net Zero Emissions 2060 begitu kritikal.

Menurut United Nations Climate Change, institusi membutuhkan pendekatan terkoordinasi untuk memastikan kesuksesan dari tujuan berkelanjutan yang telah ditetapkan.  Salah satunya yaitu strategi manajemen karbon yang tepat.

Inilah yang menginspirasi Jejakin, penerima penghargaan ‘Microsoft Partner of The Year: 2020 – Partner for Social Impact’ dan ‘Penghargaan Presiden Indonesia untuk Inovasi dalam Dampak Sosial 2021’, untuk menghadirkan solusi carbon offset bagi berbagai institusi.

Ada tiga solusi utama yang hadir dalam platform Jejakin:

·   CarbonIQ – sebuah accounting tool yang membantu organisasi memahami emisi karbon dan dampak produk mereka.

·   CarbonAtlas – platform monitoringreporting, dan verification yang membantu organisasi meningkatkan efisiensi serta memantau perkembangan program keberlanjutan mereka.

·   CarbonSpace – suatu carbon offset marketplace yang memungkinkan organisasi untuk membiayai proyek aksi iklim mereka, seperti reboisasi dan offset emisi yang tak terhindarkan.

“Didukung oleh teknologi platform cloud Microsoft Azure, kami mampu menciptakan platform pengumpulan data, analisis, dan pengimbangan karbon yang kokoh bagi para mitra dan pelanggan; memungkinkan mereka untuk memanfaatkan platform,” ujar Arfan Arlanda, CEO & Founder Jejakin, pekan lalu.

Baca juga: Mengurangi Polusi, Telkomsel dan Jejakin Meluncurkan Program Carbon Offset

Bagi bisnis, misi keberlanjutan tidak hanya berbicara mengenai tanggung jawab terhadap lingkungan, namun juga menciptakan nilai jangka panjang.

Di Asia Tenggara sendiri, ekonomi hijau diperkirakan mampu menghadirkan peluang ekonomi hingga US$ 1 triliun pada 2030. Jejakin melihat hal ini sebagai potensi bagi semakin banyak organisasi untuk meningkatkan upaya keberlanjutan mereka.

Sejak pertama kali didirikan pada tahun 2018, Jejakin telah bekerja sama dengan sedikitnya 20 institusi, 30 LSM, pemilik tanah (landowner), dan mitra pemerintah, dengan lebih dari 10.000 caretakers di lapangan.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kepulauan Aru, Gojek, Bank Aladin Syariah, MRT Jakarta, dan One Tree Planted adalah sejumlah institusi yang telah bahu membahu bersama Jejakin dalam meningkatkan upaya keberlanjutan mereka.

Salah satu yang terbaru, Jejakin juga mendukung Telkomsel, yang melalui aksi CSR “Telkomsel Jaga Bumi”, telah meluncurkan program carbon offset. Melalui program ini, pelanggan Telkomsel dapat menukarkan Telkomsel Poin mereka menjadi kontribusi setara dengan sebatang pohon, untuk mengimbangi jejak karbon yang timbul sebagai akibat dari aktivitas sehari-hari.

Tidak hanya itu, pelanggan Telkomsel juga dapat menghitung jejak karbon rata-rata mereka per harinya menggunakan kalkulator Jejakin yang telah diintegrasikan ke dalam situs telkomsel.com dan banner Carbon Offset pada menu utama aplikasi MyTelkomsel, sehingga memudahkan pelanggan dalam menentukan jumlah kontribusi yang hendak mereka berikan.

Selain kolaborasi, menangani perubahan iklim juga memerlukan inovasi teknis. Adalah Microsoft Azure, teknologi cloud dari Microsoft yang mendukung kemapanan platform Jejakin.

Azure memungkinkan Jejakin menerima data dari banyak titik pengumpulan. Seperti mobile phonedrone, sensor IoT, Light Detection and Ranging (LiDAR), dan satelit.

Azure juga membantu Jejakin menganalisis informasi ekologis mitra atau pelanggan organisasi secara cepat; memungkinkan organisasi memantau emisi karbon dan faktor lingkungan mereka lainnya secara real time serta akurat.

“Azure juga memungkinkan kami untuk membagikan informasi seputar penyerapan karbon kepada forest managers dan government regulators,” tambah Arfan.

Hingga saat ini, Jejakin telah memantau sekitar 60.000 hektar lahan, menanam lebih dari 1,7 juta pohon dengan 10 juta pohon dalam antrean untuk ditanam, dan menyerap hampir 14.300 ton emisi karbon. (jun)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER