FinTechnesia.com | Lion Air terus berupaya memfasilitasi perjalanan para wisatawan dan jemaah Indonesia yang ingin mengunjungi Arab Saudi untuk melakukan ibadah umrah dan wisata religi. Dalam upaya ini, Lion Air telah mengoperasikan penerbangan-penerbangan yang bertujuan untuk memperlancar perjalanan ke negara tersebut.
Lion Air telah menghubungkan 10 kota di Indonesia secara langsung menuju Jeddah dan Madinah. Caranya melalui beberapa bandara
1. Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta di Tangerang (CGK)
2. Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur (SUB)
3. Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar di Maros, Sulawesi Selatan (UPG).
4. Bandar Udara Internasional Kualanamu di Deli Serdang, Sumatera Utara (KNO)
5. Bandar Udara Internasional Kertajati Majalengka, Jawa Barat (KJT)
6. Bandar Udara Internasional Minangkabau di Padang, Sumatera Barat (PDG)
7. Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda Banda Aceh di Aceh Besar, Aceh (BTJ)
8. Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau (BTH)
9. Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau (PKU)
10. Bandar Udara Internasional SAMS Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur (BPN)
Para wisatawan dan jamaah yang berasal dari kota-kota lain di Indonesia juga akan dimudahkan dengan adanya pilihan untuk terbang menuju salah satu dari 10 bandar udara yang terhubung langsung dengan Arab Saudi. Dengan demikian, mereka bisa memilih rute yang paling sesuai kebutuhan perjalanan.
Selain 10 kota yang telah terhubung langsung dengan Jeddah dan Madinah, Lion Air memiliki rencana guna memperluas jaringan penerbangan ke kota-kota lain yang belum terkoneksi.
Dengan menghubungkan kota-kota itu ke Arab Saudi, Lion Air ingin memberikan aksesibilitas yang lebih baik bagi wisatawan dan jamaah dari berbagai daerah di Indonesia yang ingin melakukan perjalanan ke Saudi.
Melalui langkah ini, Lion Air berkomitmen untuk mempermudah perjalanan dan memberikan pilihan lebih banyak kepada para jamaah dan wisatawan.
Lion Air, menjalin langkah strategis bersama Saudi Tourism Authority. Kemitraan ini bertujuan untuk meningkatkan layanan dan pengalaman perjalanan ke Arab Saudi, serta mempromosikan pariwisata religi dan aktivitas lainnya.
Lion Air telah mengoperasikan lebih dari 55 penerbangan setiap minggu dari Indonesia ke Arab Saudi dalam perjalanan pergi pulang (PP). Melalui jaringan penerbangan yang luas, Lion Air berkontribusi dalam menghubungkan sejumlah kota di Indonesia dengan kota-kota suci Jeddah dan Madinah di Arab Saudi.
Dengan frekuensi penerbangan yang banyak tersebut, Lion Air berkomitmen untuk memenuhi permintaan dan mempermudah perjalanan para wisatawan dan jamaah yang ingin mengunjungi Arab Saudi untuk melakukan ibadah umrah dan wisata religi.
“Ketersediaan frekuensi penerbangan setiap pekan, Lion Air memberikan fleksibilitas kepada para jamaah dan wisatawan untuk memilih jadwal penerbangan yang sesuai dengan kebutuhan mereka,” terang Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, pekan lalu.
Ini memberikan kemudahan bagi para wisatawan dan jamaah dalam merencanakan perjalanan mereka dan memilih waktu yang paling cocok untuk berangkat dan pulang.
Dalam upaya untuk memberikan pelayanan yang optimal, Lion Air terus meningkatkan kualitas layanan dan menjaga ketepatan jadwal penerbangan.
Lion Air mengoperasikan pesawat generasi modern seperti Airbus A330-300 dan Airbus A330-900NEO. Dengan kapasitas penumpang yang besar, desain ergonomis, interior nyaman, serta teknologi dan fitur canggih, pesawat-pesawat ini memberikan pengalaman perjalanan yang menyenangkangan.
Lion Air juga mengoperasikan pesawat Boeing 737, pesawat narrowbody yang telah terkenal di seluruh dunia. Pesawat ini dikenal karena kehandalannya, terutama kenyamanan bagi penumpang.
Melalui armada pesawat yang modern dan berkualitas ini, Lion Air berupaya memastikan bahwa para jamaah dan wisatawan dapat menikmati perjalanan yang nyaman dan terpercaya saat mereka terbang ke Saudi. (kai)