Senin, 29 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Jakarta Jadi Contoh, Qlue dan WeGO Mendorong Teknologi Smart City Mengelola Urbanisasi

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Qlue, perusahaan penyedia ekosistem smart city terlengkap di Indonesia, berkomitmen terus mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan internet of things (IoT). Pengembangan teknologi itu mendorong sistem pemerintahan yang serba transparan dengan pola kerja akuntabel.

Founder dan CEO Qlue, Rama Raditya mengatakan, urbanisasi menjadi salah satu isu penting yang harus dikelola pemerintah. Hal itu tak lepas dari fakta, kini terjadi tren urbanisasi tinggi. Makin banyak masyarakat lebih memilih tinggal di kawasan perkotaan ketimbang pedesaan. Implementasi teknologi dalam aspek manajemen perkotaan bisa menjadi opsi yang baik demi menciptakan pembangunan kota yang berkelanjutan.

“Kolaborasi kami dengan Pemerintah DKI Jakarta terbukti memberikan dampak cukup signifikan bagi masyarakat karena penyelesaian pengaduan menjadi lebih efektif. Dengan bantuan teknologi, tata kelola pemerintah menjadi lebih baik sehingga tingkat kepercayaan publik meningkat. Kepercayaan masyarakat merupakan modal yang sangat kuat menjalankan pembangunan kota,” terang Rama, Jumat (27/8).

Qlue merupakan bagian World Smart Sustainable Cities Organization (WeGO). Ini adalah asosiasi internasional, terdiri dari pemerintah kota, korporasi dan institusi  yang berkomitmen pada implementasi transformasi konsep kotapintar.

Di tahun 2020, WeGO memberikan penghargaan Silver Award kepada Qlue yang berkolaborasi dengan Pemerintah DKI Jakarta dalam kategori Open and Inclusive City Award.

President Qlue, Maya Arvini mengatakan, kolaborasi Qlue dengan Pemerintah DKI Jakarta merupakan hasil komitmen pemerintah dalam memberikan layanan lebih baik ke masyarakat.

Hal itu muncul karena model pemerintahan yang berjalan ketika itu memiliki sistem birokrasi dinilai cukup panjang. Sehingga berdampak pada lambatnya penyelesaianpengaduan yang disampaikan.

Qlue mampu menghadirkan teknologi yang mampu membantu pemerintah mendeteksi dan memetakanmasalah di lapangan. Sehingga pengambilan keputusan menjadi lebih cepat dan akurat.

Ditambah komitmen kuat pemerintah, kolaborasi itu mampu menekan titik banjir di Jakarta dari 8.000 titik banjir menjadi 450 titik banjir selama tiga tahun implementasi. Waktu penyelesaian laporan juga lebih cepat dari 13 hari menjadi 2-3 jam saja.

“Berrdasarkan data secara empiris yang juga terbukti meningkatkan kepercayaan warga Jakarta terhadap kinerja pemerintah dari 47% menjadi  60%. Artinya, pemerintahbisa membenahi birokrasi yang selama ini dinilai terlalu panjangdan berbelit-belit dengan pemanfaatan teknologi. Sehingga pengaduan masyarakat bisa lebih cepat ditangani,” kata Maya.

Aplikasi pelaporan dari Qlue sendiri sudah dipakai di lebih dari 30 kota dan kabupaten di Indonesia. Solusi smart city Qlue saat inijuga tersebar di lebih dari 50 kota lain di Indonesia dan Asia-Pasifik.

Pelaksana Sekretaris Jenderal WeGO Daniel Been mengatakan, saat ini urbanisasi meningkat pesat di hampir seluruh negara di dunia. Membawa banyak tantangan bagipemerintah kota.

Penggunaan solusi ICT dan smart city adalah kunci menyelesaikan masalah yang diakibatkan dari peningkatanp opulasi di kota.

“Proyek yang dilakukan dengan kolaborasi antara Qlue dan Administrator Jakarta pada dasarnya membuktikan hal ini. Dan merupakan contoh yang bagus mengenai bagaimana teknologidapat secara efisien menyelesaikan tantangan perkotaan dan mencapai Sustainable Development Goals (SDGs),” kata Been. (yos)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER